Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengantongi sejumlah kontrak anyar yang didapatkan perseroan senilai Rp13,5 triliun hingga Agustus 2024.
Adapun, kontrak baru tersebut berasal dari segmen industri, dilanjutkan oleh segmen infrastruktur & gedung, EPCC, dan properti.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) mengatakan, beberapa kontrak baru tersebut antara lain proyek Tol Serang-Panimbang Seksi 3B, Lanjutan Jalan Sumbu Timur IKN.
Lalu, pekerjaan Lanjutan Jalur Elevated Antara Solo Balapan – Kadipiro, Jetty IT Manggis, WTP 230 ltr/dtk Batam, RE MWD, IPA Sepaku, Revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya-Baru dan beberapa perolehan kontrak lainnya pada Anak Perusahaan.
Baca juga : Jokowi Resmikan 2 Proyek WIKA di Jawa Timur, Apa Saja?
Ia menjelaskan, transformasi terus dilakukan perseroan dalam meningkatkan keunggulan eksekusi proyek dalam mencapai target yang telah ditetapkan perseroan.
“Upaya transformasi yang terus dilakukan Perseroan diharapkan semakin meningkatkan keunggulan eksekusi proyek dan pengelolaan biaya operasi, sehingga mampu menjaga competitiveness-nya serta memberikan nilai tambah bagi stakeholders,” jelasnya, Rabu, 25 Desember 2024.
Revitalisasi Dermaga Gospier
Lanjut Agung, saat ini WIKA dipercaya PT Pertamina Patra Niaga mengerjakan proyek Revitalisasi Dermaga Gospier TI Surabaya-Baru dengan nilai kontrak Rp577 miliar.
Sebagai kontraktor utama, lingkup pekerjaan WIKA meliputi pembangunan Dermaga Multirange dan fasilitas pendukungnya di Integrated Terminal Surabaya.
Baca juga : WIKA Garap Proyek Rumah Sakit ‘Pintar’ Kemenkes, Segini Nilai Kontraknya
Menurutnya, proyek ini bertujuan untuk memastikan pasokan energi yang stabil di Jawa Timur dan mendukung pengembangan ekonomi wilayah setempat.
“Proyek revitalisasi ini dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi fasilitas Dermaga Gospier yang memiliki peran penting dalam distribusi BBM, LPG, dan Avtur di wilayah Jawa Timur akibat pergerakan tanah,” bebernya.
WIKA optimis dapat menyelesaikan proyek Revitalisasi Dermaga Gospier dengan kualitas terbaik, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi kelancaran distribusi energi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. (*)