Jakarta – Mendekati momen perayaan Idul Fitri, sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia untuk saling berkirim pesan-pesan berisi salam Lebaran.
Tak jarang pesan tersebut juga berisi foto, gambar bergerak atau gif, dan bentuk-bentuk kreatif lainnya. Namun, seiring makin canggihnya teknologi, tentu saja momentum ini juga bisa jadi peluang untuk para pelaku penipuan atau kejahatan online.
Modus yang bisa terjadi ada banyak, misalnya pengiriman salam Lebaran yang tanpa disadari korban disertai dengan file APK lewat WhatsApp. Ketika korban lengah dan menginstal aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses ke smartphone korban.
Baca juga : Lakukan 2 Hal Ini Agar Terhindar Modus Penipuan Keuangan Saat Ramadan dan Lebaran
Apalagi saat ini, penggunaan internet tidak lagi menjadi monopoli generasi muda. Sudah banyak lansia yang juga memakai smartphone untuk keperluan sehari-hari.
Sayangnya, dengan keterbatasan pengetahuan teknologi dan rentan terhadap kejahatan siber, lansia seringkali menjadi target empuk bagi para penipu digital.
Lansia rentan terhadap berbagai jenis kejahatan siber, seperti penipuan lewat telepon, SMS atau WhatsApp, penipuan melalui media sosial, penyebaran informasi palsu, dan penipuan melalui platform e-commerce.
Mereka seringkali menjadi korban karena kurangnya pengetahuan tentang teknologi dan mudahnya percaya terhadap informasi yang diterima.
Baca juga : Waspada! Modus Penipuan Telepon dan WhatsApp Mulai Mengintai di Awal Ramadan
Lalu bagaimana sih cara para lansia menghindari menjadi korban kejahatan siber, terutama saat lebaran di mana volume pesan yang diterima bisa meningkat drastis? OCBC mempunyai tips yang bisa diperhatikan:
- Jangan klik link atau buka attachment, untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan.
- Teliti lah dalam menerima telepon / SMS / email. Penyedia layanan keuangan seperti Bank tidak pernah meminta password dan user akun melalui telepon / SMS / email apapun. Jangan pernah memberikan info mengenai data pribadi kepada penelepon yang tidak diketahui dengan jelas, dan selalu baca SMS dan email dengan teliti.
- Selalu cari info lengkap sebelum melakukan transaksi apapun. Apabila akan melakukan transaksi, periksa dan cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai website atau aplikasi yang digunakan. Apabila menggunakan jasa keuangan, pastikan sudah terdaftar di OJK.
- Abaikan tawaran-tawaran dan iklan-iklan yang mencurigakan, terutama yang mengharuskan untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi.
- Simpan data mengenai rekening, password, dan hal penting lainnya dengan hati-hati. Jangan memberikan detail yang mencakup hal-hal berkaitan dengan rekening bank atau mobile banking.
- Apabila ada kesulitan atau hal yang tidak diketahui, minta bantuan kepada orang tepercaya, yang sekiranya lebih mengetahui tentang teknologi, aktivitas perbankan, dan pengoperasian internet dan aplikasi.
Selain itu, para caregiver atau orang-orang terdekat lansia juga bisa ikut berperan dalam melindungi mereka dari penipuan online.
Terus ingatkan mereka akan cara-cara memproteksi diri di internet, dan terutama sekali, selalu hadir untuk mengajarkan dan menjawab pertanyaan mereka tentang teknologi, terutama smartphone dan hal-hal yang mereka gunakan sehari-hari. (*)
Editor: Galih Pratama