Jakarta – Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman menyatakan pihaknya konsisten bahwa inflasi diperkirakan akan berada di level 3,60% pada akhir 2023, atau tetap berada dalam kisaran target pemerintah sebesar 2 – 4%.
Di samping itu, Faisal mengakui kemungkinan bahwa inflasi dapat mencapai sekitar 3% atau bahkan berpotensi lebih rendah pada akhir 2023 jika pemerintah secara efektif mengelola harga dan pasokan pangan.
“Namun demikian, kami menyadari adanya tantangan yang ditimbulkan oleh El Nino dan cuaca ekstrem, yang memerlukan pertimbangan cermat, terutama mengenai dampaknya terhadap inflasi pangan,” ujar Faisal dalam keterangan tertulis, Senin 3 Juli 2023.
Baca juga: Sesuai Target Pemerintah, Inflasi Semester I 2023 Sebesar 1,24%
Dia menjelaskan, secara year-to-date, Indonesia terus mengalami net capital inflow. Neraca perdagangan juga mengalami surplus, meskipun menyempit. Faktor-faktor tersebut memberikan dukungan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga dapat memitigasi risiko imported inflation sampai batas tertentu.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2023 terjadi inflasi sebesar 0,14% dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00. Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2023 terhadap Juni 2022) tercatat 3,52% dan tingkat inflasi tahun kalender (Juni 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,24%.
Secara year-on-year (yoy), penyumbang inflasi terbesar pada Juni 2023, utamanya didorong oleh komoditas bensin dengan andil sebesar 0,84%, beras 0,38%, rokok kretek filter 0,22%, kontrak rumah 0,13%, dan bahan bakar rumah tangga 0,12%. (*)
Editor: Galih Pratama