Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mewaspadai dampak serius dari memanasnya konflik antara Israel-Iran yang bakal berdampak ke perekonomian domestik. Utamanya, menekan harga komoditas hingga nilai tukar rupiah.
Suahasil menyatakan pemerintah tengah mencermati situasi global salah satunya konflik di Timur Tengah yakni Israel-Iran. Ketegangan ini pun, diharapkan tak menimbulkan eskalasi atau rambatan yang berdampak besar bagi perekonomian dunia.
“Kita perhatikan karena belakangan ini juga terjadi konflik antara negara negara di Timur Tengah, konflik Israel dan Iran kita perhatikan sangat serius. Kita harapkan tidak terjadi eskalasi yang berlebihan sehingga mengganggu perdagangan dunia, mengganggu sektor keuangan dunia,” ujar Suahasil dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2024, Kamis, 18 April 2024.
Baca juga: Ini 5 Dampak Ngeri Perang Iran-Israel bagi Ekonomi RI, Simak!
Lebih lanjut, saat ini beberapa harga komoditas di tingkat dunia sudah mulai mengalami peningkatan seperti harga minyak mentah dunia. Kemudian juga nilai tukar rupiah yang saat ini sudah menembus Rp16.000 per dolar AS.
“Sudah mulai terlihat peningkatan harga komoditas di tingkat dunia. Kita juga memperhatikan dampaknya kepada kurs, rupiah utamanya terhadap US dolar,” jelasnya,
Pihaknya pun bersama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berkoordinasi untuk menjaga kondisi perekonomian RI.
Baca juga: Imbas Perang Iran-Israel, Pemerintah Bakal Evaluasi Anggaran Subsidi Energi
“Kita memperhatikan hari-hari ini dengan sangat seksama, pemerintah kami di Kemenkeu bekerja sama dengan BI, OJK, dan juga LPS dalam KSSK untuk menjaga strabilitas variable-variabel yang mempengaruhi kondisi ekonomi kita, namun kita harus tetap waspada,” ungkap Suahasil. (*)
Editor: Galih Pratama