Jakarta – Kementerian Keuangan terus berupaya untuk melanjutkan pemulihan ekonomi di 2023, di mana pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada level 5,3%.
Meski demikian, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, bahwa pemerintah juga terus memperhatikan dan waspada dengan melihat keadaan kondisi global terutama The Fed.
“Kita melihat ada ruang-ruang yang perlu kita waspadai. Namun, APBN akan tetap menjadi shock absorber, maka APBN itu kita bangun melalui dua kata optimis dan waspada,” ucap Suahasil, Selasa, 29 April 2022.
Ia menambahkan bahwa pihaknya optimis dengan pergerakan ekonomi yang semakin positif. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan diperkirakan akan berada di angka 5,3%.
“Optimis karena pemulihan jalan, tapi kita harus waspada, waspada terhadap variabel-variabel atau harga-harga yang berubah sangat cepat di dunia internasional,” imbuhnya.
Adapun, Indonesia pada triwulan III-2022 telah mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik yaitu berada di posisi 5,72% di tengah ketidakpastiaan politik, serta masih berlangsungnya pandemi Covid-19. (*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyetujui rencana pemisahan atau spin off Unit Syariah Asuransi… Read More
Jakarta – Mulai Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 00.00 WIB, tarif tol Jakarta-Tangerang yang dikelola… Read More
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan memasuki akhir 2024 risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali… Read More
Jakarta - PT Ruby Karya Sejahtera, perusahaan joint venture antara Astra Land Indonesia (ALI) dan… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,1 persen secara… Read More
Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa sistem keuangan Indonesia tetap terjaga hingga triwulan III… Read More