Jakarta – Ekspansi perbankan syariah Indonesia tertahan sejak lima tahun terakhir. Pangsa pasar 5% yang sudah diraih pada 2013 tak beranjak dan masih di bawah 6% saat ini. Padahal, pada kurun waktu tersebut ada pemain baru hasil konversi bank umum konvensional menjadi bank umum syariah (BUS) yang hadir seperti BTPN Syariah, Bank Aceh Syariah, dan terakhir Bank NTB Syariah.
Sejumlah BUS bahkan mengalami tekanan kinerja akibat merosotnya kualitas pembiayaannya dan sampai sekarang ada yang belum berhasil dari kesulitan akibat keterbatasan permodalan. Untuk menekan biaya ketika pendapatannya tertekan karena harus melakukan restrukturisasi aset-aset produktinya, beberapa sejumlah bank syariah harus melakukan pengurangan karyawan.
Tragisnya, tiga BUS terbesar yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan Bank Muamalat masuk dalam kelompok enam besar bank di Indonesia yang melakukan PHK besar-besaran.
Selama 2014 hingga 2018, BSM tercatat sudah memangkas 8.182 orang karyawannya. Lalu jumlah PHK yang dilakukan bank-bank syariah lain di Indonesia dan bagaimana industri perbankan melakukan reorganisasi dengan membesarnya generasi milenial di perusahaan? Baca kajian selengkapnya di Majalah Infobank Nomor 499 November 2019. (*)
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More