Jakarta – Raksasa e-commerce, Lazada melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan mereka di Singapura dan wilayah Asia Tenggara lainnya.
“Kami melakukan penyesuaian proaktif untuk mentransformasi tenaga kerja kami, agar dapat memposisikan diri kami dengan lebih baik dalam cara kerja yang lebih gesit dan efisien guna memenuhi kebutuhan bisnis masa depan,” kata Juru Bicara Lazada kepada media The Straits Times, dinukil Kamis, 4 Januari 2023.
Meski begitu, pihak perusahaan menolak untuk mengungkapkan berapa banyak pekerja di Singapura atau Asia Tenggara yang terkena dampaknya dan apakah staf telah menerima paket pesangon.
Dirinya hanya mengatakan, transformasi tersebut mengharuskan perusahaan menilai kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional untuk memastikan bahwa Lazada berada pada posisi yang lebih baik dalam mempersiapkan masa depan bisnis dan sumber daya manusia.
Baca juga: Pembeli Penipu di Lazada Berkedok Return Produk
Berdasarkan laporan The Straits Times, putaran PHK karyawan Lazada sudah dilakukan pada Oktober 2023. Saat itu, tidak diketahui secara pasti berapa jumlah karyawan yang dipangkas.
Sebagaimana diketahui, Lazada didirikan pada tahun 2012. Sejak saat itu, e-commerce ini hadir di enam negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Tak lama setelah itu, Lazada menjadi anak perusahaan Alibaba Group Holding setelah raksasa teknologi Tiongkok itu mengakuisisi sahamnya pada tahun 2016 untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara.
Alibaba pun melakukan spin off menjadi enam unit bisnis utama pada bulan Maret 2023, yang bertujuan untuk membuka nilai bagi pemegang saham dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Lazada kini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce (AIDC), yang juga mencakup platform e-commerce Daraz dan Trendyol, serta sebagai toko online AliExpress.
Sayangnya, PHK terbaru terjadi di tengah spekulasi mengenai potensi penawaran umum perdana AIDC di Amerika Serikat pada tahun 2024, yang pertama kali dilaporkan pada Mei 2023.
Baca juga: Sejarah Ant Group yang Depak Jack Ma dari Perusahaannya Sendiri
Unit ini membukukan peningkatan pendapatan sebesar 53 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal yang berakhir September 2023. Unit ini dianggap sebagai pesaing utama platform e-commerce lainnya yang berbasis di Singapura, Shopee.
Pada bulan Desember 2023, Alibaba mengucurkan dana sebesar US$634 juta atau setara dengan Rp9,83 triliunke Lazada, sehingga meningkatkan investasinya di perusahaan tersebut menjadi lebih dari US$1,8 miliar pada tahun 2023.
Alibaba telah berulang kali menyuntikkan dana ke Lazada sejak tahun 2022 di tengah meningkatnya persaingan dalam industri e-commerce. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra