Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar atau capital outflow pada minggu ketiga Juni 2022 dengan total sebesar Rp7,34 Triliun.
“Berdasarkan data transaksi 13 Juni – 16 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,34 triliun,” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat, 17 Juni 2022.
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, aliran modal asing keluar paling besar dari aksi jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,75 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,59 triliun.
Jika diakumulasikan, aliran modal asing sampai dengan 16 Juni 2022 year-to-date (ytd), terjadi transaksi nonresiden jual neto Rp96,49 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp70,00 triliun di pasar saham. Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 137,03 bps per 16 Juni 2022 dari 117,31 bps per 10 Juni 2022.
Kemudian untuk tingkat inflasi, BI mencatat berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juni 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu ketiga Juni 2022 diperkirakan sebesar 0,43% (mtm).
Penyumbang utama inflasi Juni 2022 sampai dengan minggu III yaitu cabai merah sebesar 0,14% (mtm), cabai rawit sebesar 0,10% (mtm), bawang merah sebesar 0,06% (mtm), telur ayam ras 0,05% sebesar (mtm), tomat sebesar 0,03% (mtm), bayam dan air kemasan masing-masing sebesar 0,02% (mtm), kangkung, ikan kembung, nasi dengan lauk, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu minyak goreng sebesar 0,05% (mtm), angkutan antar kota dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,03% (mtm), serta daging sapi, bawang putih, udang basah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm). (*)