Jakarta–Kondisi perekonomian global dan dalam negeri diperkirakan masih akan bervolatilitas cukup tinggi pada tahun ini. Sentimen ini disebabkan karena adanya kebijakan baru Donald Trump hingga Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di DKI Jakarta.
Kepala Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean, di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017 mengatakan, faktor yang menyebabkan volatilitas global seperti prospek diluncurkannya aturan baru yang diwacanakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal proteksionisme.
Selain itu, kata dia, masih gamangnya perekonomian di zona Eropa dan kurang kuatnya ekonomi Tiongkok serta Jepang juga menjadi penyebab volatilitas global yang masih tinggi. Oleh sebab itu, Indonesia diharap dapat mewaspadai ketidakpastian dari global ini. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More