Jakarta – Kasus varian baru Covid-19, JN.1 yang melonjak 75 persen di Singapura dan telah menyebar di sejumlah negara, termasuk Indonesia perlu mendapat perhatian serius masyarakat.
Dinukil time.com, Selasa (19/12), JN.1 adalah subvarian yang turunan dari BA.2.86 yang juga merupakan bagian dari Omicron. Varian ini pertama kali terdeteksi di AS pada bulan September tetapi menyebar dengan lambat pada awalnya.
Ahli virologi di Fred Hutchinson Cancer Center Seattle, dr Jesse Bloom mengatakan, varian BA.2.86 terus berevolusi dan berpotensi menciptakan keturunan lebih kuat.
Baca juga: Alert! Covid-19 Varian JN.1 Sudah Menyebar di Indonesia, 4 Kasus Terdeteksi
Varian yang lebih kuat tersebut menurutnya mengarah ke JN.1, yang diketahui memiliki satu perubahan kode genetik. Perubahannya ini membuatnya mampu lolos dari pertahanan kekebalan tubuh.
Gejala Covid-19 Varian JN.1
Meski, varian JN.1 sudah masuk dan menyebar di Indonesia, namun Anda jangan kadung panik. Sebab, Anda bisa mengenali gejalanya agar bisa meningkatkan kewaspadaan.
Profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner mengungkapkan, varian Covid-19 JN.1 memiliki gejala yang hampir tidak jauh berbeda dengan Omicron lainnya.
Bahkan, beberapa gejala yang terjadi pada seseorang yang menderita Covid-19 varian JN.1 adalah :
- Demam atau menggigil
- Batuk hingga sesak napas
- Kelelahan Nyeri otot atau badan
- Pilek
- Sakit kepala
- Sariawan
- Tak mampu mencium hingga hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Mual, muntah, hingga diare
Baca juga: Susul Singapura, Kasus Covid-19 di Malaysia Melonjak 57,3 Persen
Sayangnya, gejalanya varian JN.1 yang mirip dengan flu biasa tersebut kerap sering kali membuat orang terkecoh hingga virus pun tersebar.
Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk melakukan tes swab apabila mengalami gejala-gejala di atas. (*)