Jakarta – Program vaksinasi gotong royong hasil kerja sama antara pemerintah dan kalangan swasta akan segera dimulai. Jika tidak ada halangan, vaksinasi mandiri ini bakal dimulai pada 17 Mei 2021, setelah Hari Raya Idul Fitri.
“Prinsip dasarnya adalah supaya terjadi percepatan herd immunity. Caranya adalah para pengusaha ini ingin memvaksinasi karyawan atau buruhnya. Inilah kontribusi mereka untuk Pemerintah dan untuk negara,” jelas Arya Sinulingga, Jubir Menteri BUMN & Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN seperti dikutip di Jakarta.
Di sisi lain, Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, menyampaikan bahwa sudah ada 17.832 perusahaan yang mendaftar ke KADIN. Jumlah pesertanya hampir mencapai 8,6 juta sejak Februari-Maret 2021.
Hingga saat ini, Shinta dan KADIN masih menunggu keputusan Kemenkes untuk penentuan harga per dosis vaksin COVID-19 ini. Pada tahapannya nanti, pelaksanaannya juga akan dilakukan secara bertahap. Sehingga, setiap perusahaan yang hendak mengikuti program ini harus bersabar untuk mendapat giliran.
“Karena jumlah yang datang ini juga bertahap dan awalnya terbatas, kita tidak mungkin bisa sekaligus semua. Jadi, memang perusahaan yang mendaftar ini juga harus bersabar, ya, untuk mendapatkan gilirannya nanti,” ujar Shinta.
Sebagai informasi, kedatangan vaksin Shinoparm sebanyak satu juta dosis ke Indonesia akhir April 2021 lalu, jadi penanda pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong akan segera dimulai. Satu juta dosis vaksin tersebut memang diperuntukkan bagi program vaksinasi Gotong Royong yang berbeda dengan program vaksinasi pemerintah. (*) Evan Yulian Philaret