Jakarta–Perbankan syariah terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan asetnya, sehingga diharapkan dalam ke depan market share perbankan syariah bisa ikut meningkat dan bersaing dengan bank konvensional.
PT Maybank Indonesia Tbk yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank asal Malaysia, juga berupaya untuk meningkatkan aset syariahnya di Indonesia. Di 2016 ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan aset syariah sebesar 20% (yoy) atau menjadi Rp19,56 triliun dari posisi akhir 2015 yakni Rp16,3 triliun.
Head of Sharia Banking Maybank Indonesia, Herwin Bustaman mengungkapkan, untuk mencapai pertumbuhan aset tersebut pihaknya akan meningkatkan porsi pembiayaan di segmen komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebesar 40%, sedangkan ritel dan korporasi masing-masing 30%.
“Mungkin agak konservatif dibanding pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, karena kita lihat market-nya juga masih kurang baik ya tahun ini,” ujar Herwin di Jakarta, Rabu malam, 15 Juni 2016.
Sementara hingga Maret 2016, aset Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank sudah mencapai Rp16,7 triliun. Menurut Herwin, jumlah aset syariah tersebut telah menyumbang sebesar 10,4% dari total aset bank senilai Rp160,5 triliun per Maret 2016.
Sejauh ini, industri perbankan syariah termasuk UUS Maybank masih ingin mengoptimalkan pangsa syariahnya dari pangsa pasar yang masih dikuasai oleh bank konvensional. Namun hampir seluruh lini pembiayaan Maybank konvensional sudah dirambah UUS Maybank, kecuali bisnis kartu kredit dan KPA.
Kendati begitu, UUS Maybank terus berupaya untuk menonjolkan keberadaannya sebagai bank syariah yang terus berkembang. Hal ini tercermin pada kegiatan bisnis UUS Maybank yang membidik untuk memperluas pembiayaannya ke segmen infrastruktur.
Selain itu, di tahun ini, UUS Maybank juga bersiap untuk menggenjot penetrasi pembiayaan ke debitur korporasi, termasuk korporasi infrastruktur. Terlebih, pendanaan Maybank cukup memumpuni, karena baru menyerap US$25 juta dari total pinjaman induk usaha untuk lini syariah sebesar US$300 juta.
“Makanya kita ingin coba. Kalau korporasi itu masih baru untuk pinjam pembiayaan syariah. Kita ingin masuk ke sana. Di pipeline sudah ada ada beberapa, tapi belum ada kesepakatan lagi,” tukasnya.
Dengan pertumbuhan aset yang ditargetkan sebesar 20%, UUS Maybank juga mengincar pertumbuhan realisasi pembiayaan dan himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20%. Per Maret 2016, pembiayaan UUS Maybank tumbuh 25,4% menjadi Rp9,3 triliun, sementara simpanan tumbuh 70,1% menjadi Rp7,8 triliun. (*)
Editor: Paulus Yoga