Ilustrasi: Layanan paylater/istimewa.
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat utang masyarakat Indonesia di Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perbankan mencapai Rp21,89 triliun pada Mei 2025. Angka tersebut tumbuh 25,41 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan porsi kredit BNPL perbankan tercatat sebesar 0,27 persen dari total kredit perbankan nasional.
“Per Maret 2025, baki kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK tumbuh sebesar 25,41 persen yoy menjadi Rp21,89 triliun,” ujar Dian dalam Konferensi Pers, Senin, 2 Juni 2025.
Baca juga: OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 8,43 Persen, DPK Naik 4,29 Persen
Dian menyebutkan bahwa jumlah rekening paylater perbankan juga mencatatkan kenaikan menjadi 24,79 juta pengguna.
“Dengan jumlah rekening paylater mencapai 24,79 juta,” imbuhnya.
Adapun, OJK mencatat pada Mei 2025 kredit perbankan tumbuh meski terpantau melambat, yakni sebesar 8,43 persen year on year (yoy) atau menjadi Rp7.997 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 8,88 persen.
“Kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang tetap terjaga. Pada Mei 2025 pertumbuhan kredit tumbuh sebesar 8,43 persen yoy,” kata Dian.
Berdasarkan jenis penggunaan, lanjut Dian, kredit investasi tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 13,74 persen, diikuti dengan kredit konsumsi 8,82 persen dan kredit modal kerja 4,94 persen.
Baca juga: OJK Ungkap Ada 3 Multifinance dan 14 Pindar Belum Penuhi Ekuitas Minimum
Sementara jika ditinjau dari kepemilikan, kantor cabang bank di luar negeri tumbuh paling tinggi sebesar 11,61 persen yoy.
Kemudian, berdasarkan kategori debitur kredit korporasi tumbuh sebesar 11,92 persen. Sedangkan kredit UMKM tumbuh 2,17 persen, di tengah upaya perbankan yang fokus pada pemulihan kualitas kredit UMKM. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More