Jakarta – Debat perdana antara calon presiden AS, Donald Trump dan Biden telah berlangsung, Kamis (27/6). Sayangnya, suara sumbang justru menghampiri presiden petahana Joe Biden usai penampilan debat yang mengecewakan.
Penampilan debat yang ‘buruk’ itu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan Partai Demokrat, setelah dirinya terlihat gagal dalam mengartikulasikan poin-poin tentang imigrasi, aborsi, dan isu-isu penting lainnya.
“Saya memang tidak berbicara selancar dulu. Saya memang tidak berdebat sebaik dulu. Namun, saya tahu cara menjalankan pekerjaan ini. Saya tahu cara menyelesaikan berbagai masalah. Saya mengerti apa yang jutaan warga Amerika sudah biasa lalui. Jika Anda terjatuh, Anda bangkit lagi,” kata Biden melansir VOA Indonesia, Senin 1 Juli 2024.
Meski begitu, di panggung debat, pernyataan Biden yang terbata-bata dan terkadang tidak jelas sangat mencolok. Menurutnya, kandidat capres berusia 81 tahun itu mengaku sedang radang tenggorokan, tapi kekhawatiran soal usia lanjut sang presiden semakin meningkat pascadebat.
Baca juga: Terbang ke AS, Jokowi Bawa Pesan ‘Khusus’ ke Joe Biden
Dosen Sejarah Universitas Katolik Amerika Michael Kimmage mengatakan, hal paling mencolok dalam penampilan debat Biden adalah nada suara yang terbata-bata dan tidak kuat.
“Yang dikhawatirkan itu adalah kemampuannya untuk memberikan jawaban-jawaban yang mudah dipahami dan nyambung dengan pertanyaan-pertanyaannya, dan di sebagian kesempatan ia menunjukkannya, tapi sisanya tidak, dan dalam beberapa kesempatan ia lupa kelanjutan dari jawabannya,” bebernya.
Nada sumbang penampilan Biden yang mengecewakan dalam debat capres AS juga datang dari tubuh Partai Demokrat. Di mana, tokoh-tokoh terkemuka partai turut menyuarakan rasa frustrasi mereka di media sosial. Termasuk Maria Shriver.
“Terjadi kepanikan di dalam tubuh Partai Demokrat,” cuitnya di akun X miliknya.
Adapun, Ahli strategi Partai Demokrat Orson Porter mengatakan, meski ada seruan untuk Biden mundur dar pencalonan presiden AS namun hal itu belum mungkin terjadi.
Baca juga: Duel Panas Trump dan Biden di Debat Perdana Pilpres AS, Ini Tanggalnya
“Tidak ada keuntungan bagi Partai Demokrat. Meskipun ada seruan dari dalam partai agar Biden mundur, skenario tersebut tampaknya belum mungkin terjadi,” bebernya dilansir Al Jazeera.
Adapun, Ahli strategi Partai Republik Janelle King mengatakan para pendukung mantan Presiden Donald Trump merasa lebih yakin bahwa dia akan menang selama Biden menjadi lawannya.
Dewan redaksi surat kabar New York Times menambahkan, selama Biden tidak mengundurkan diri secara sukarela dari pilpres, maka ia akan tetap diajukan secara resmi sebagai calon presiden dalam Konvensi Partai Demokrat Agustus mendatang.
Namun, apabila Biden mundur, sejumlah nama sudah beredar untuk menggantikannya dalam surat suara, salah satunya Gubernur California Gavin Newsom, yang tetap menyanjung Biden usai debat pekan lalu.
“Ini bukan soal gaya. Ini soal memberikan hasil bagi rakyat Amerika. Dan malam ini, saya rasa Joe Biden tidak hanya menegaskan diri, [tapi juga] mengingatkan orang-orang akan pencapaian dan visinya akan masa depan,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berupaya mendorong lonjakan penjualan bisnis kendaraan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Bangkok – Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Bank Permata, Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan, Indonesia menjadi bagian… Read More