Jakarta – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan, pihaknya akan mengerahkan kekuatan militer usai serangan Israel dua malam lalu.
“Kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) dua malam lalu tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan,” katanya, dinukil VOA Indonesia, Senin 28 Oktober 2024.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengungkapkan, bahwa Teheran bertekad membela diri setelah pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer dan fasilitas rudal di beberapa provinsi. Insiden itu menewaskan setidaknya dua tentaranya.
Baca juga : Aksi Balas Dendam, Iran Luncurkan Ratusan Rudal ke Israel
“Saya rasa kami telah menunjukkan bahwa kami bertekad untuk membela diri tanpa batas,” jelasnya.
Adapun Israel, memperingatkan kepada Iran akan membayar mahal apabila melakukan serangan balik tersebut. Di mana, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris turut mendesak Teheran agar tidak memperburuk konflik.
Uni Eropa sendiri menyerukan semua pihak untuk menahan diri untuk menghindari konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Baca juga : Seberapa Jauh Imbas Konflik Israel-Iran ke Pasar Keuangan? Begini Penjelasan Syailendra Investment
Di lain sisi, negara-negara lain, termasuk beberapa tetangga Iran, mengutuk serangan Israel. Beberapa negara lainnya, seperti Rusia, mendesak kedua pihak agar menahan diri dan menghindari apa yang disebut Moskow sebagai “skenario bencana”.
Teheran menegaskan bahwa mereka memiliki “hak dan kewajiban” untuk membela diri. Sekutunya di Lebanon, Hizbullah, mengklaim telah meluncurkan roket yang menargetkan lima wilayah permukiman di Israel utara.
Militer Israel melaporkan bahwa puluhan jetnya melancarkan tiga gelombang serangan sebelum fajar, menargetkan pabrik rudal dan lokasi lainnya di dekat Teheran serta wilayah barat Iran. (*)
Editor: Galih Pratama