Usai IPO, Diastika Biotekindo Bidik Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen

Usai IPO, Diastika Biotekindo Bidik Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen

Jakarta – PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), emiten penyedia alat untuk laboratorium klinik membidik pertumbuhan pendapatan hingga 40 persen di akhir 2025, setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 10 Juli 2025.

“Kita targetin tahun 2025 tumbuhnya itu sekitar hampir double digit. Jadi, kalau tadi lihat angkanya Rp150-160 miliar. Tahun ini kita targetkan Rp220-an miliar. Berarti sekitar 40-an persen,” ucap FX Yoshua Raintjung, Direktur Utama CHEK kepada media di Gedung BEI, Jakarta, 10 Juli 2025.

Dari aksi IPO, kata Yoshua, perseroan mampu mengumpulkan dana segar Rp110,39 miliar. Seluruh dana IPO untuk modal kerja bertujuan mendongkrak pertumbuhan pendapatan. Modal kerja tersebut meliputi biaya-biaya terkait, pembelian barang dagangan, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya.

Baca juga: Sempat Diisukan Gagal, IPO PMUI Tetap Jalan dan Langsung Sentuh ARB

“(Dana IPO) pastinya buat pengembangan market karena kita mau mengembangkan produk-produk, jadi kita mau mengembangkan teknologi genomik yang diproduksi di dalam negeri. Ke depannya, which is sekarang produk yang lagi tren karena sesuai dengan program Kementerian Kesehatan, yaitu preventif,” imbuhnya.

Saat ini, kata Yoshua, perseroan gencar membidik segmen pemeriksaan HbA1c atau diabetes dengan penyakit kronis yang terus meningkat. Kemudian, segmen NGS (Next Generation Sequencing) untuk pemeriksaan deteksi genetik, kanker, dan produk PCR yang relevan dengan kebutuhan industri makanan, serta farmasi. 

“Segmen ini menjadi fokus perseroan dan berada di jalur pertumbuhan yang tinggi. Sehingga, dengan pencapaian itu diharapkan perseroan dapat berpotensi menjadi pemain nasional utama dalam alat diagnostik dan riset,” ujarnya.

Baca juga: Emiten Merry Riana Resmi IPO, Sahamnya Langsung Melesat 34,38 Persen

Potensi market tersebut memang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan perseroan. Yoshua membeberkan, pendapatan perseroan secara rata-rata setiap tahunnya tumbuh sekitar 20-30 persen.

“Dari pencapaian 2024, kita tumbuh (pendapatan) 20 persen menjadi Rp154,8 miliar,” tutupnya.

IPO CHEK

Pada aksi IPO hari ini, saham cek mengalami penguatan hingga ke posisi Rp172 per saham dari harga awal Rp128 per saham.

Saham CHEK telah diperdagangkan sebanyak 19.925 saham, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 2.417 kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp342,71 juta. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62