Jakarta – Pengembang properti hunian yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) menawarkan sebanyak-banyaknya 600 juta saham atau setara dengan 16,85 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham.
Direktur Pengembangan Usaha sekaligus Sekretaris Perusahaan Urban Jakarta, Tri Rachman Batara mengatakan, Perusahaan menawarkan harga saham perdana (IPO) pada kisaran Rp1.000-Rp1.250 per saham.
Rencananya, saat pencatatan perdana saham (listing) Perseroan menerbitkan Saham Baru dalam rangka pelaksanaan konversi berdasarkan Convertible Loan Agreement (Perjanjian Pinjaman Konversi) tertanggal 22 November 2017 sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham atau setara dengan 11,23 persen, sehingga total Saham Baru adalah 1 miliar saham atau setara dengan 28,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Saat Listing, Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 840 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan yang ditawarkan ke Masyarakat. Adapun periode pelaksanaan waran adalah mulai dari 12 Juni 2019 hingga 10 Desember 2021. Penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi tidak disertai penerbitan Waran.
Untuk aksi korporasi ini, Perseroan menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Sinarmas Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters atau JLU).
Adapun periode penawaran awal (book building) akan berlangsung pada tanggal 9 – 19 November 2018, dengan perkiraan tanggal efektif pada 30 November 2018. Adapun penawaran umum akan dilaksanakan pada 4-6 Desember 2018 dan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 12 Desember 2018.
“Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 50 persen dana hasil IPO untuk akuisisi lahan di wilayah Jabodetabek, 30 persen untuk belanja modal dan pengembangan, serta sekitar 20 persen untuk modal kerja perseroan,” ujar Batara di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Senin, 12 November 2018.
Disamping itu, Batara juga menyampaikan, aset lancar Perseroan pada Semester I 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp17,3 Miliar, atau sebesar 1,69 persen dibandingkan dengan semester sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada aset real estat sebesar Rp162,31 miliar, atau sebesar 43,09 persen, sejalan dengan terlaksananya pembangunan proyek-proyek yang dimiliki oleh Perseroan.
Saat ini, Urban Jakarta tengah membangun empat proyek berkonsep TOD yang berada pada lintasan jaringan LRT Jabodetabek. Total nilai keempat proyek tersebut adalah sekitar Rp10,2 triliun selama kurang lebih lima tahun dan dua di antaranya merupakan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Commuter Properti (d/h PT Adhi Karya Tbk – Divisi TOD) yaitu Gateway Park (Rp3,7 triliun) dan Urban Signature (Rp3,77 triliun).
Sementara dua proyek lainnya yaitu Urban Sky (Rp1,41 triliun) dan Urban Suites (Rp1,58 triliun) dikembangkan sendiri oleh Urban Jakarta. (*)