Jakarta – Pemulihan sektor ekonomi setelah dihempas badai pandemi kini menjadi pekerjaan rumah berat yang diemban pemerintah. Butuh dukungan banyak pihak untuk memulihkannya. Salah satunya adalah dukungan dari Indonesia Marketing Association (IMA).
President IMA Suparno Djasmin mengatakan, pihaknya berharap bahwa 100 chapter yang IMA yang tersebar di seluruh Indonesia mampu membuat program yang menggerakkan stakeholder atau pemangku kepentingan dengan program yang kongret, terutama dalam memanfaatkan peluang pasca pandemi Covid-2019.
“IMA diharapkan mampu berperan aktif sekaligus memanfaatkan peluang sesuai kompetensi yang dimiliki seiring dengan mulai membaiknya situasi ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 dengan membantu dan mendorong berbagai sektor ekonomi melalui program kerja yang kongret,” ungkap Suparno Djasmin dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 di Padang, Sabtu, 20 Mei 2023.
Pada acara Rakernas yang diikuti oleh lebih dari 250 anggota yang berasal dari 100 chapter seluruh Indonesia ini, Suparno menjelaskan bahwa outlook ekonomi global masih kurang menggembirakan, karena kondisi sektor keuangan dunia masih terganggu oleh berbagai hal.
“Kita lihat berbagai kondisi seperti tergoncangnya Silicon Valey Bank hingga kasus Credit Suisse di Eropa, di samping inflasi yang tinggi di berbagai negara dampak dari inflasi Rusia ke Ukraina serta pengaruh adanya pendemi Covid-19 selama 3 tahun,” ujar Suparno.
Namun, kata dia, belakangan ini inflasi global sudah mulai menurun dikarenakan intervensi dari mayoritas bank central, termasuk The Fed yang terus menaikan suku bunga yang kini mencapai 5%, atau naik selama 10 kali berturut-turut untuk mengendalikan inflasi.
Indonesia, lanjut President IMA Pusat tersebut, masih bisa bertahan dikarenakan tingkat inflasi mulai membaik, yaitu lebih rendah dari akhir tahun 2022, yang saat itu berada di angka 5,5%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang mengalami perbaikan di angka sekitar Rp15.000.
“Situasi makro ekonomi Indonesia yang membaik ini, mengingatkan kita di IMA untuk terus optimis bahwa negara kita sanggup untuk melewati krisis dengan baik dan kita di IMA secara bersama-sama harus bisa menangkap peluang tersebut,” ujar Suparno.
Menurutnya, IMA sebagai asosiasi pemasaran yang terdiri dari akademisi, professional, pemerintah dan pengusaha, perlu berkolaborasi untuk berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia melalui program yang kreatif dan inovatif.
“Capaian ini merupakan hasil kolaborasi yang baik dari para pengurus IMA Pusat dan pengurus chapter dengan melaksanakan beberapa program kegiatan, antara lain meningkatkan jumlah chapter dari 22 chapter aktif menjadi 100 chapter aktif, sedangkan jumlah anggota IMA Chapter dari 1.400 orang menjadi lebih dari 5.400 orang,” pungkasnya.(*)