Jakarta – Berbagai upaya dilakukan dalam menekan angka stunting di Indonesia. Salah satunya dilakukan Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk melalui partisipasi aktif dalam inisiatif BERES yang mencakup penggalangan donasi dan pelaksanaan program secara gotong royong dengan metode pentahelix bersama pemerintah, dunia usaha, komunitas masyarakat (implementor), media, dan akademisi.
Selain melalui Program BERES, CIMB Niaga Syariah juga aktif berpartisipasi dalam pengentasan masalah stuntingdengan berbagai pihak termasuk UNICEF yang difokuskan untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program ini juga akan berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi sejak dini dan segera ditangani.
Baca juga: CIMB Niaga dan UNICEF Jalin Kolaborasi Strategis Atasi Gizi Buruk untuk Cegah Stunting
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, program tersebut akan berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya.
“Dengan begitu, balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi sejak dini dan segera ditangani,” kata Pandji, dikutip Rabu (22/11).
Kontribusi CIMB Niaga Syariah dalam upaya menekan stunting di Indonesia pun diganjar penghargaan Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan Grand Launching Pencanangan Program Bersama Entaskan Stunting (BERES) yang dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk terus berkontribusi dalam menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, dua masalah tersebut merupakan tanggung jawab yang harus diatasi bersama, termasuk oleh kalangan industri seperti CIMB Niaga sebagai bentuk corporate citizenship. Upaya bersama ini juga penting untuk menyelamatkan generasi masa depan Indonesia dari kekurangan gizi sehingga dapat tumbuh sehat dan optimal.
Diketahui, S=selain melalui Program BERES, CIMB Niaga juga aktif berpartisipasi dalam pengentasan masalah stunting dengan berbagai pihak termasuk UNICEF yang difokuskan untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program ini juga akan berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi sejak dini dan segera ditangani.
Seperti diketahui, CIMB Niaga Syariah telah menginisiasi program Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstremsebagai bagian dari program BERES sejak akhir Agustus 2023. Program ini mengajak segenap elemen masyarakat untuk berpartisipasi mencegah stunting serta kemiskinan ekstrem dengan menabung dan berdonasi pada produk iB Goal Savers dan Giro iB.
Melalui kedua produk tersebut, nasabah bisa menikmati beragam benefit sekaligus mendapatkan hadiah khusus donasi untuk berpartisipasi secara langsung dalam Program Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem.
Adapun benefit dari tabungan berjangka iB Goal Savers di antaranya mendisiplinkan menabung dengan pilihan setoran rutin harian, mingguan, dan bulanan secara autodebet untuk mencapai impian atau tujuan keuangan nasabah.
Baca juga: Ini Bentuk Dukungan CIMB Niaga Terhadap Anak Muda dan Pelaku UMKM RI
Sementara Giro iB membantu nasabah individu maupun perusahaan dengan beragam fasilitas yang memberikan kemudahan dan keuntungan maksimal seperti biaya rekening giro yang rendah, skema nisbah/bagi hasil menarik, dan refund biaya transaksi.
Nasabah juga bisa memantau dan bertransaksi melalui dukungan layanan perbankan digital yang lengkap seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, maupun BizChannel@CIMB.
“Kami berharap, program yang kami hadirkan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, sehingga makin banyak bantuan yang dapat dihimpun dan disalurkan untuk para penerima manfaat di daerah-daerah rawan kekurangan gizi. Semoga upaya ini dapat berkontribusi menekan angka stunting sesuai target pemerintah yaitu menjadi 14 persen di 2024 dan 0 persen di 2030,” pungkasnya. (*)
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More