Keuangan

Unit Link Tergerus, Produk Tradisional Kini Kuasai 60 Persen Premi di MSIG Life

Jakarta – Tren pergeseran minat nasabah dari produk unit link (PAYDI) ke produk asuransi tradisional semakin nyata di industri asuransi jiwa, termasuk di PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life).

Perusahaan mencatat bahwa hingga pertengahan tahun ini, porsi produk tradisional sudah mencapai 60 persen dari total portofolio mereka, sementara unit link hanya tersisa 40 persen.

“Saya pikir shifting itu pertama-tama terjadi di industri. Bukannya hanya di kita saja,” ujar Wianto Chen, CEO & President Director MSIG Life, saat ditemui usai peluncuran SECURE di Jakarta baru-baru ini.

Baca juga: Luncurkan Produk Baru, MSIG Life Targetkan Premi Tembus Rp1,3 T di Akhir 2025

Ia mengacu pada data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang mencatat bahwa produk tradisional kini menguasai sekitar 65 persen pangsa pasar premi di industri.

Pergeseran ini dinilai sebagai dampak dari meningkatnya kehati-hatian masyarakat terhadap produk investasi, serta pengetatan regulasi atas produk unit link yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui SEOJK PAYDI.

Wianto menjelaskan bahwa produk tradisional sendiri terbagi dalam dua jenis, yakni yang bergaransi dan tidak bergaransi. Produk dengan garansi pengembalian tentu lebih menuntut dari sisi permodalan. Namun, MSIG Life menyatakan memiliki kesiapan yang kuat untuk mengembangkan segmen ini.

“Posisi MSIG Life ini sangat kuat. Karena RBC ada di 1.620 persen per Juni 2025, padahal ketentuan OJK itu minimum 120,” tegasnya.

Baca juga: AAUI Beberkan Dampak Tarif Trump bagi Asuransi Marine Cargo

Dengan rasio kecukupan modal (RBC) yang sangat tinggi, MSIG Life memiliki ruang gerak luas untuk memperluas penetrasi produk tradisional, termasuk yang menawarkan manfaat pasti seperti yang baru diluncurkan, yakni Smile Critical Ultima Care (SECURE).

“Produk-produk yang ada garansi pengembalian tentu lebih disukai saat kondisi pasar tidak menentu, karena nasabah ingin perlindungan yang pasti,” pungkas Wianto. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

5 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

6 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

6 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

18 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

21 hours ago