Nasional

Uni Eropa-Indonesia Sepakat Bentuk EU Desk, Ini Tujuannya

Jakarta – Delegasi Uni Eropa (EU) untuk Indonesia dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) resmi menandatangani Pernyataan Kerja Sama untuk mendirikan EU Desk di dalam Kementerian.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan, peresmian ini menandai komitmen baru untuk mempererat kerja sama ekonomi dan meningkatkan arus investasi bilateral antara EU dan Indonesia. 

Menurutnya, EU Desk diharapkan dapat menjadi instrumen baru untuk mempromosikan dan mendorong investasi EU di Indonesia melalui layanannya yang mencakup intelijen pasar, bimbingan bagi pembukaan usaha dan perizinannya, fasilitasi kerjasama bisnis, identifikasi proyek atau kesempatan baru untuk berinvestasi, dan juga kerja sama dalam hal regulasi.

Baca juga : Porsi Investasi SBN Masih Minim, Trimegah Sekuritas Beberkan Penyebabnya

Melanjutkan kerja sama sebelumnya dengan BKPM untuk mengidentifikasi prioritas di berbagai sektor yang berpotensi besar bagi penanaman modal baru dan yang selaras dengan prioritas kebijakan EU dan Indonesia, EU Desk juga akan fokus pada sektor-sektor yang ‘berorientasi pada masa depan’ seperti energi terbarukan, otomotif, teknologi informasi dan komunikasi, elektronik, logistik, pertanian dan perikanan, dan lainnya.

“Di tengah kemajuan yang dibuat EU dan Indonesia dalam mencapai Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif), kami memperkuat kerjasama dengan BKPM dalam mengidentifikasi kesempatan-kesempatan baru untuk berinvestasi dan memberikan bimbingan bagi para investorm,” katanya, dikutip Minggu, 15 Juni 2025.

Baca juga : Sri Mulyani: RI Butuh Investasi Rp10.302 Triliun untuk Bangun Infrastruktur Kurun 2025-2029

Ia menambahkan, EU Desk bukan hanya sekadar fasilitas, tapi simbol untuk menciptakan investasi yang berdampak, berdasarkan prinsip keberlanjutan dan kualitas yang tinggi, sejalan dengan strategi EU yaitu Global Gateway untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur.

“Saya sangat berbahagia menandatangani Pernyataan Kerja Sama bersama Menteri Rosan Roeslani. Ini adalah wujud ambisi bersama,” terangnya.

Sebagai informasi, EU Desk didukung oleh EU melalui EU-Indonesia Cooperation Facility (EUICF) dan akan menempati ruangan di lingkungan kantor BKPM.

EU Desk akan memfasilitasi dialog seputar kebijakan investasi antara investor dan regulator EU, menawarkan asistensi bagi pengembangan usaha, dan melakukan identifikasi terhadap proyek-proyek potensial.

EU Desk akan membantu menjembatani hubungan dengan institusi-institusi keuangan di Negara-Negara Anggota EU serta investor swasta, untuk mendorong mobilisasi investasi di sektor publik maupun sektor swasta di Indonesia.  (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

4 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

4 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

5 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

6 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

6 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

7 hours ago