Jakarta – PT Phapros Tbk meraih dua penghargaan yakni Living Legend Companies 2020 dan TOP 5 CSR for Indonesia CSR – PKBL. Penghargaan ini menjadi salah satu bukti bahwa perusahaan dapat terus tumbuh dan memiliki keunggulan bersaing di industri farmasi yang kian kompetitif dan dinamis.
Penghargaan Indonesia Living Legend Companies 2020 diberikan kepada perusahaan dengan merek asli Indonesia yang berusia minimal 50 tahun. Kriteria lainnya yakni mampu mencetak laba, bisnis terus bertumbuh, prospektif, cakupan pasar luas, terus melakukan ekspansi, menjadi trend setter, punya dampak pada pengembangan industrinya, dan terus berinovasi.
“Meski dihadapkan pada pandemi Covid-19, Phapros masih menunjukkan performa yang baik, karena komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga bisa tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi nasional yang besar,” ujar Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin, 28 September 2020.
Hadi menambahkan pihaknya mengapresiasi masyarakat yang setia terhadap produk-produk Phapros seperti Antimo dan Becefort.
“Phapros tak akan bisa bertahan hingga detik ini tanpa kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, menjaga tingkat kepuasan dan kualitas hubungan dengan pelanggan dan stakeholder. Bagi kami pelanggan dan stakeholder adalah yang utama,” terangnya.
Pada kesempatan lain, Phapros juga menerima penghargaan sebagai TOP 5 CSR for Indonesia CSR – PKBL Awards 2020. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan swasta dan BUMN dengan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan yang baik yang didasari asas kemakmuran, kemanusiaan, dan berkelanjutan bagi semua.
Hadi mengatakan bahwa penghargaan TOP 5 CSR for Indonesia CSR ini merupakan buah atas hasil kerja keras tim CSR-PKBL yang selalu berfokus pada Sustainable Development Growth (SDGs).
“Salah satu program CSR-PKBL yang terus dilakukan adalah komitmen Phapros untuk memberdayakan UMKM. Karena UMKM adalah salah satu pilar ekonomi yang penting dan diharapkan dapat tetap tumbuh walaupun diterma badai Pandemi COVID 19. Hingga pertengahan September 2020 sudah lebih dari Rp2 miliar yang tersalurkan,” ucapnya.
Menurut dia, perseroan juga dihadapi dengan berbagai tantangan. Salah satunya adalah kondisi tidak menentu yang terjadi saat ini. Meski demikian, emiten dengan kode saham PEHA ini telah menyiapkan berbagai strategi guna bisa bertahan di berbagai kondisi.
“Kami menata kembali portofolio produk berdasarkan pada kondisi pasar farmasi saat ini dengan mempertimbangankan kondisi internal dan eksternal. Juga melakukan efisiensi di berbagai aspek dengan tetap mengutamakan produktivitas melalui pendekatan adaptasi kebiasaan baru. Kami bertekad tetap berkomitmen mengejar target pertumbuhan dobel digit,” tutupnya. (*)