Poin Penting
- Total kredit Bank Sampoerna mencapai Rp11,5 triliun hingga kuartal III 2025, dengan 64,53% disalurkan ke sektor UMKM dan laba bersih sebesar Rp10,7 miliar.
- Dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp13 triliun, didominasi deposito Rp10,5 triliun, dengan komposisi CASA naik menjadi 19,2%.
- Likuiditas dan kualitas kredit terjaga sehat, tecermin dari LDR 88,3%, NIM 4,4%, dan NPL gross 4,12% serta net 2,45%.
Jakarta – PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna), bank yang berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), berhasil mencatat total penyaluran kredit mencapai Rp11,5 triliun hingga kuartal III 2025.
Dari total penyaluran kredit tersebut, mayoritas kredit atau sebanyak 64,53 persen disalurkan kepada pelaku UMKM. Oleh karena itu, Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp10,7 miliar.
Direktur Finance and Business Planning Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengatakan bahwa tantangan dan persaingan pasar yang ketat sepanjang tahun ini menyebabkan penyaluran kredit ke UMKM tidaklah mudah.
Namun, pihaknya juga menyadari pelaku UMKM memiliki kemauan yang kuat untuk terus bangkit dan tumbuh. Karena itu, kemudahan akses terhadap pembiayaan menjadi faktor kunci bagi keberlangsungan pelaku UMKM.
“Kami terus melakukan tinjauan berkala terhadap kemampuan pelaku UMKM dalam menyerap penyaluran kredit dan dengan tantangan yang tidak mudah, kami tetap berkomitmen untuk membantu pelaku UMKM bertumbuh,” kata Henky dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, 10 November 2025.
Baca juga: Dongkrak Kredit UMKM, Bank Sampoerna Siap Suntik Pendanaan ke Fintech
Henky menambahkan, sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan eksistensi bisnis mereka sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kinerja Pendanaan dan Likuiditas Terjaga Sehat
Dari sisi pendanaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sampoerna mencapai Rp13 triliun, didominasi oleh dana deposito nasabah senilai Rp10,5 triliun.
Akumulasi DPK tersebut juga dipengaruhi oleh komposisi CASA pada akhir kuartal III 2025 yang sebesar 19,2 persen atau meningkat 4,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca juga: Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp11,2 Miliar di Semester I 2025
Adapun hingga akhir September 2025, LDR korporasi mencapai 88,30 persen atau meningkat sebesar 3,8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 84,5 persen. Hal ini mencerminkan kondisi likuiditas bank yang sehat.
Kredit Berkualitas dan Margin Terjaga Stabil
Sementara itu, margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) juga terjaga di level 4,4 persen, mencerminkan kemampuan bank dalam mengelola kredit dan DPK secara optimal di tengah kondisi pasar yang kompetitif, serta kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, Bank Sampoerna juga terus menerapkan prinsip kehati-hatian guna memastikan kualitas kredit tetap terjaga dengan baik.
Hal itu tecermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 4,12 persen dan NPL net sebesar 2,45 persen pada akhir September 2025. (*)
Editor: Yulian Saputra









