Jakarta – UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 yang sebelumnya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (07/12) lalu, resmi ditutup pada Minggu (10/12) oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI), Sunarso.
Event yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-128 BRI ini telah diselenggarakan pada 7-10 Desember 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), dan berhasil mencatatkan nilai transaksi dari penjualan business matching hingga USD81,3 juta dolar AS atau sekitar Rp1,26 triliun.
“Hingga hari Minggu siang ini, jumlah pengunjung yang hadir secara on-site di JCC ada sebanyak lebih dari 18 ribu. Bukan hanya dari sisi jumlah pengunjung saja, melalui kegiatan ini, telah dilakukan sebanyak 243 business matching dan mencetak commitment deal senilai USD81,3 juta dari target USD80 juta. Business matching tersebut dilakukan oleh 86 buyers yang berasal dari 30 negara dari target 80 buyers dari 25 negara, di antaranya dari Australia, Kanada, Taiwan, Australia, Singapura, Malaysia, dan UAE atau Uni Emirat Arab bersama dengan 85 peserta UMKM,” ujar Sunarso, dikutip Senin, 11 Desember 2023.
Nilai kesepakatan melalui business matching tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun penyelenggaraan event ini. Pada 2019 nilai business matching mencapai sebesar USD33,5 juta, naik pada 2020 menjadi USD57,5 juta, dan pada 2021 kembali meningkat menjadi USD72,1 juta. Kemudian, pada 2022 lalu nilainya menembus USD76,7 juta.
Baca juga: Strategi BRI Tumbuh Secara Berkelanjutan Bersama UMKM
Selain itu, sampai dengan hari ke-3 UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, tercatat total nilai transaksi yang dilakukan mencapai Rp8,7 miliar. Transaksi tersebut merupakan transaksi baik yang dilakukan oleh pengunjung Expo secara langsung melalui EDC dan QRIS maupun transaksi online yang dilakukan melalui e-commerce yang telah bekerja sama dengan BRI.
BRI pun sangat optimis dapat mencapai target nilai transaksi sebesar Rp20 miliar, didorong oleh program transaksi online e-commerce yang masih akan berlangsung sampai dengan 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah transaksi sampai dengan hari ke-3 sendiri tercatat sebanyak 46,3 ribu transaksi.
Sunarso mencontohkan success story salah satu peserta di UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, yaitu Arva Indonesia dengan usaha Keripik Tempe, yang pada Sabtu, 9 Desember 2023, telah melakukan signing ceremony dengan pihak buyer Tanivest yang berasal dari Singapura dengan nilai SGD2 juta untuk memenuhi kebutuhan 30 stores di Singapura.
“Kami berharap dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan, serta pengembangan kapasitas dan kualitas UMKM Indonesia,” pungkas Sunarso.
Dalam UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, BRI mengajak 700 UMKM terkurasi. Sebanyak 378 UMKM di antaranya adalah pendaftar baru, 122 UMKM alumni UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, 6 UMKM binaan Perusahaan Anak seperti Pegadaian, PNM dan BRI Ventures, 153 UMKM Local Heroes yang telah menjadi market leader dengan harapan dapat memperluas impact bisnis dan terkoneksi untuk berkolaborasi ke UMKM lainnya.
Kemudian, 32 UMKM merupakan member SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) dan 9 UMKM SMExcellence binaan Kementerian Koperasi dan UKM. UMKM tersebut berasal dari berbagai daerah yang akan menampilkan produk-produk terbaru dan terbaik mereka.
Terdapat lima kategori UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini yang dapat berpartisipasi, yakni Home Decor & Craft, Food & Beverage, Accessories & Beauty, Fashion & Wastra, serta Healthcare/Wellness.
Baca juga: Banyak Bisnis UMKM Tumbang, Ternyata Ini Penyebabnya
Ajang yang telah masuk tahun kelima ini bertujuan untuk memfasilitasi business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri. Program tersebut diharapkan mampu menumbuhkembangkan pelaku UMKM dan meningkatkan ekspor produk UMKM dalam negeri.
Ajang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR tahun ini mengambil tema “Crafting Global Connection” atau merakit koneksi global.
“Alhamdulillah ini adalah tahun ke lima kita menyelenggarakan event ini. Dan selalu saja dari sisi jumlah peserta, kualitas barang atau produk yang dipamerkan itu selalu meningkat. Kemudian juga dengan volume bisnis yang terjadi dari transaksinya. Yang paling penting bukanlah transaksi yang terjadi di tempat ini, namun transaksi dari business matching yakni mempertemukan pelaku UMKM domestik dengan para buyer dari luar negeri, baik secara online maupun offline,” tutur Sunarso. Steven Widjaja