Jakarta – Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Citra Indriani, MPH., menyebutkan implementasi pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 perlu lebih dipertegas dan dilaksanakan secara konsisten. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan laju penularan virus corona baru di masyarakat.
Dirinya pun beranggapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) cukup berdampak meski belum signifikan. Bahkan, dirinya menyebut bila tidak ada PPKM penambahan kasus harian covid-19 bisa mencapai 20 ribu.
“PPKM II ini tetap ada andil dalam mencegah transmisi Covid-19, sebab jika tidak diterapkan bisa jadi kasusnya naik di angka 20 ribuan. Saat pembatasan tidak dilakukan justru makin tidak terkontrol,” kata Citra melalui keterangan resminya di Jakarta, Sabtu 6 Febuari 2021.
Menurut dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini pelaksanaan PPKM akan berhasil tak hanya dengan memperketat implementasi di lapangan saja. Kendati begitu, juga dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin. Lalu, dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan PPKM dan prokes serta terus melaksanakan promosi kesehatan di masyarakat.
“Karantina wilayah atau lockdown diambil sebagai pilihan terakhir karena ini konsekuensinya berat, butuh biaya besar,” terangnya.
Pemerintah pusat juga diharapkan bisa melakukan pendampingan dalam penerapan PPKM di daerah-daerah. Kehadiran pemerintah pusat ditujukan untuk memperkuat implementasi di daerah agar dapat berjalan sesuai harapan. Ia menegaskan jika pembatasan kegiatan masyarakat perlu terus diperkuat dan dilakukan secara berkelanjutan. Bahkan, hingga target vaksin di Indonesia selesai. (*)
Editor: Rezkiana Np