TWP90 Pindar di Atas 5 Persen, Ini Prediksi OJK untuk 2026

TWP90 Pindar di Atas 5 Persen, Ini Prediksi OJK untuk 2026

Poin Penting

  • Per Oktober 2025, terdapat 22 Pindar dengan TWP90 di atas 5 persen, mayoritas dari segmen produktif.
  • Industri Pindar diperkirakan tetap tumbuh positif pada 2026, didorong digitalisasi, inovasi produk, dan ekspansi ke UMKM unbanked/underbanked.
  • Pulau Jawa mendominasi pembiayaan Pindar dengan 69,95 persen, sementara pertumbuhan pembiayaan di luar Jawa meningkat 36,14 persen yoy.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Oktober 2025 masih terdapat 22 penyelenggara pinjaman daring (Pindar) dengan Tingkat Wanprestasi 90 (TWP90) di atas 5 persen, mayoritas berasal dari segmen produktif.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, mengatakan hal itu disebabkan segmen tersebut berhadapan langsung dengan dinamika perekonomian.

“Ketentuan batas maksimum rasio utang terhadap penghasilan yang diterapkan secara bertahap hingga 2026 dimaksudkan agar penyelenggara Pindar melakukan persiapan yang cukup antara lain tersedianya sistem penilaian risiko yang memadai, sehingga pembiayaan dapat disalurkan secara prudent dan berkelanjutan,” kata Agusman dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat, 19 Desember 2025.

Baca juga; TWP90 Pindar di Atas 5 Persen Masih Salurkan Pendanaan Baru? Ini Penjelasan OJK

Meski demikian, ia menyebut, industri Pindar diperkirakan akan terus tumbuh positif pada 2026 karena didorong oleh digitalisasi pembiayaan dan inovasi produk berbasis data alternatif. Tantangan yang perlu diantisipasi antara lain penguatan mitigasi risiko kredit dan ketahanan terhadap dinamika perekonomian.

“Sehingga penyelenggara Pindar perlu melakukan langkah-langkah penguatan untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas pembiayaan,” imbuhnya.

Di sisi lain, penetapan batas maksimum manfaat ekonomi dan denda keterlambatan di industri Pindar dapat dievaluasi secara berkala, dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan perkembangan industri.

Penyesuaian dilakukan sesuai hasil kajian dan diskusi bersama asosiasi untuk memastikan keberlanjutan dan kepatuhan industri.

Pembiayaan Sektor Produktif Masih Menjanjikan

Pembiayaan sektor produktif diprediksi tetap tumbuh positif karena adanya peluang ekspansi ke UMKM unbanked/underbanked, integrasi data transaksi digital, dan inovasi produk modal kerja yang fleksibel.

Penilaian kelayakan kredit tetap menjadi tantangan karena karakter UMKM yang beragam dan perlunya menjaga arus kas positif.

Baca juga: Alasan OJK Tetapkan Batas Maksimum 85 Persen Kepemilikan Asing Pindar

Adapun, per Oktober 2025, tiga provinsi dengan outstanding pembiayaan Pindar terbesar berada di Pulau Jawa, yakni Jawa Barat 24,80 persen, DKI Jakarta 16,38 persen, dan Jawa Timur 11,80 persen, sehingga Pulau Jawa masih mendominasi pembiayaan Pindar dengan proporsi 69,95 persen.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan di luar Pulau Jawa meningkat 36,14 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp27,92 miliar, menunjukkan potensi besar seiring meningkatnya inklusi keuangan dan digitalisasi di daerah. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62