Keuangan

Tumbuh 8,59 Persen, Premi Asuransi Komersial Jadi Rp137,40 Triliun di Mei 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri asuransi komersial mampu mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp137,40 triliun per Mei 2024. Raihan premi asuransi tersebut naik 8,59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp126,54 triliun.

“Akumulasi pendapatan premi asuransi komersial ini terdiri dari premi asuransi jiwa serta premi asuransi umum dan reasuransi,” ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, dalam konferensi pers rapat dewan komisioner bulanan (RDKB), Senin, 8 Juli 2024.

Lebih jauh Ogi merinci, premi asuransi jiwa tumbuh 2,23 persen di Mei 2024, menjadi Rp73,51 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp71,90 triliun. Pun demikian dengan premi asuransi umum dan reasuransi secara industri juga naik 16,94 persen.

Baca juga: Menghadapi Musim Kering, Asuransi dan Multifinance Mana yang Tak Mampu Bertahan?

“Pendapatan premi asuransi umum dan reasuransi naik dari Rp54,64 triliun pada Mei 2023 menjadi Rp63,89 triliun di periode yang sama tahun ini,” jelasnya.

Kemudian, kinerja industri asuransi juga didukung dengan permodalan yang solid. Industri asuransi jiwa dan umum mencatat RBC (risk based capital) masing-masing 441,93 persen dan 326,66 persen, jauh di atas threshold sebesar 120 persen.

Baca juga: OJK Hadapi Dua Tantangan Besar di Industri Asuransi, Apa Saja?

OJK juga mencatat aset aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun atau naik 1,30 persen secara tahunan dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.106,23 triliun.

Rinciannya, dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp900,99 triliun atau naik 2,10 persen yoy. Sementara, untuk asuransi non komersil yang terdiri dari aset BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta program asuransi ASN, TNI, dan POLRI terkait program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, total asetnya tercatat Rp219,58 triliun atau terkontraksi 1,86 persen yoy. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago