Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Bandung dan Banten Tbk (Bank BJB) mencatatkan kinerja positif di kuartal I 2024 dengan berhasil membukukan laba (sebelum pajak) hingga Rp453 miliar.
Raihan laba Bank BJB tersebut tumbuh 1,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy), sedangkan laba sebelum pencadangan tumbuh 11 persen yoy. Aset bank juga ikut terkerek naik 15,2 persen menjadi Rp202,5 triliun.
Dari sisi intermediasi, hingga akhir Maret 2024, kinerja Bank BJB dari sisi kredit dan pembiayaan, tumbuh 12 persen yoy atau sebesar Rp130,5 triliun.
Bank BJB juga berhasil menjaga Non Performing Loan (NPL) di level 1,46 persen dengan coverage ratio pada level 105,7 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp154,1 triliun, atau tumbuh 18,7 persen yoy.
Baca juga: Bank BJB Bakal Tebar Dividen Rp1 Triliun, 58,27 Persen dari Laba Bersih 2023
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, di tengah tantangan ekonomi dan suku bunga, ekspansi akan dilakukan secara selektif dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang ada sekaligus menjaga margin yang sehat.
“Tahun 2024 penuh tantangan, bank perlu lebih konservatif dalam ekspansi bisnis,” ujar Yuddy dalam earnings call triwulan I 2024, di Gedung Bank BJB T-Tower, Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Dia melanjutkan, berkat strategi bisnis yang tepat, pendekatan yang prudent di berbagai segmen bisnis, juga kemampuan menjaga efisiensi dalam pengelolaan aset dan liabilitas, hingga triwulan I perseroan tetap mampu tumbuh secara positif.
Kinerja Bank BJB, lanjut Yuddy, juga ditopang oleh transformasi digital yang dijalankan perseroan. Pengguna mobile Apps DIGI by Bank BJB sudah tembus 1,94juta users.
Sedangkan QRIS merchant mencapai 1,08 juta merchant. Kemudian, total agen laku pandai (bjb BiSA) pun sudah mencapai 19,5ribu agen.
Baca juga: Muluskan Proses KUB, Bank Banten dan Bank Jatim Teken Perjanjian NDA
Menatap triwulan II 2024, Bank BJB akan tetap mendorong pertumbuhan kredit yang berkualitas dan didukung berbagai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, terutama dalam hal upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Yuddy optimistis bahwa kinerja Bank BJB hingga akhir tahun akan semakin baik. Terutama dari sisi kredit, di mana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
“Hingga akhir tahun nanti kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja bisnis, dengan berbagai dukungan produk unggulan dan juga penguasahaan pasar yang semakin baik,” tutup Yuddy. (*)