Keuangan

Tumbuh 1,32 Persen, Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.132 Triliun di Agustus 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut industri perasuransian dan dana pensiun menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono mengungkapkan bahwa aset industri asuransi pada Agustus 2024 mencapai Rp1.132 triliun, atau tumbuh 1,32 persen secara tahunan (year on year/yoy).

“Pertumbuhan ini terutama didukung oleh akumulasi pendapatan premi yang meningkat 5,82 persen secara tahunan,” ujar Ogi dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan September 2024, Selasa (1/10).

Baca juga: Soal Modal Asuransi Naik di 2026, Ketua AAUI Wanti-wanti Hal Ini

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pada segmen asuransi komersial, premi asuransi jiwa hanya mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,56 persen yoy menjadi Rp118,96 triliun. Sementara itu, premi asuransi umum dan reasuransi mencatatkan pertumbuhan yang jauh lebih kuat, yakni 12,89 persen yoy menjadi Rp99,59 triliun.

Selain itu, industri asuransi secara keseluruhan memiliki permodalan yang solid. Rasio kecukupan modal (Risk-Based Capital/RBC) tercatat sebesar 457,02 persen untuk asuransi jiwa dan 323,74 persen untuk asuransi umum.

“Angka ini jauh di atas ambang batas ketentuan minimal 120 persen yang ditetapkan OJK, mencerminkan kekuatan modal yang tetap terjaga,” tegas Ogi.

Tak hanya asuransi, industri dana pensiun juga mencatatkan kinerja yang memuaskan. Total aset dana pensiun di Agustus 2024 mencapai Rp1.485 triliun, meningkat 9,02 persen yoy.

Baca juga: Semester I-2024, Industri Asuransi Umum Catat Premi Rp53,54 Triliun

Pertumbuhan ini didorong oleh program pensiun wajib, yang mengalami lonjakan aset sebesar 10,60 persen menjadi Rp1.106,97 triliun.

Sementara itu, program pensiun sukarela mencatatkan pertumbuhan lebih moderat sebesar 4,83 persen yoy, dengan total aset mencapai Rp378,45 triliun.

“Namun, di sisi asuransi nonkomersial, total aset justru mengalami penurunan sebesar 3,02 persen yoy menjadi Rp219,71 triliun,” imbuh Ogi. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

8 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago