Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif pada Januari 2023. Penyaluran kredit pada Januari 2023 tercatat sebesar Rp6.284,6 triliun atau tumbuh 10,2% yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 11% yoy.
Berdasarkan keterangan resmi BI pada Jumat, 24 Februari 2023 menyebutkan, perkembangan penyaluran kredit terutama teriadi pada golongan debitur perorangan 10% yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Januari 2023 terutama disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi.
Secara rinci, Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 10,1% yoy pada Januari 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 11,7% yoy. Pertumbuhan KMK bersumber dari KMK sektor Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 8,2% yoy, setelah tumbuh 11% yoy pada Desember 2022, terutama pada sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Sumatera Utara dan Riau.
Kemudian, KMK sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran tumbuh 6,0% yoy pada Januari 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,1% yoy, terutama pada sub sektor Perdagangan Besar Mesin-mesin, Suku Cadang dan Perlengkapannya di DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara itu, Kredit Investasi (KI) pada Januari 2023 tumbuh 11,4% yoy, setelah tumbuh 11,5% yoy pada bulan sebelumnya, terutama bersumber oleh sektor Industri Pengolahan serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan. KI sektor Industri Pengolahan pada bulan Januari 2023 tumbuh sebesar 16,6% yoy, setelah tumbuh 17,6% yoy pada Desember 2022, seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa di Sumatera Utara.
KI sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 23,9% yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 27,2% yoy, terutama pada kredit sub sektor Jasa Konsultasi Piranti Keras (Hardware Consulting) di DKl Jakarta dan Banten.
Lebih lanjut, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 9,3% yoy pada Januari 2023, setelah tumbuh 9,4% yoy pada bulan sebelumnya disebabkan oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multiguna.
Untuk penyaluran kredit sektor Properti tumbuh 7,4% yoy pada Januari 2023, setelah sebelumnva tumbuh 8,4% yoy. Kredit Real Estate tumbuh 16,6% yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 20,8% yoy.
Sumber perlambatan terutama berasal dari kredit Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza) di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kredit Konstruksi tumbuh sebesar 2,5% yoy pada Januari 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,8% yoy terutama perkembangan kredit Konstruksi Bangunan Jalan Raya di DKI Jakarta dan Banten.
Sementara itu, kredit KPR/KPA tumbuh 7,7% yoy pada periode laporan, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,8% yoy, khususnya pada KPR 22 s.d. 70 di Jawa Barat dan Banten.
Penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2023 tumbuh 9,3% yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,2% yoy. Kredit UMKM skala mikro tumbuh 36,8% yoy pada bulan laporan, setelah tumbuh 38,4% yoy pada Desember 2022.
Kredit UMKM skala menengah terkontraksi 12,8% yoy, setelah terkontraksi 7,3% yoy pada Desember 2022. Di sisi lain, Kredit UMKM skala kecil tumbuh 2,7% yoy pada Januari 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 0,3% yoy. Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan kredit UMKM di Januari 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan Kredit Modal Kerja.
BI juga melaporkan suku bunga simpanan dan kredit pada Januari 2023, suku bunga pinjaman dan simpanan mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan peningkatan suku bunga acuan.
Rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat 9,25%, meningkat 10 bps dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian pula suku bunga simpanan berjangka tercatat meningkat pada seluruh tenor, baik tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan, masing-masing sebesar 3,99%, 4,34%, 4,35%, 4,75%, dan 5,21% pada Januari 2023, setelah pada Desember 2022 tercatat masing-masing sebesar 3,96%, 4,19%, 4,17%, 4,71%, dan 5,11%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra