Direktur Keuangan Tugure Dradjat Irwansyah
Jakarta – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) mencatat kinerja impresif sepanjang 2024. Hal ini tercermin dari pertumbuhan pendapatan premi dan hasil underwriting.
Direktur Keuangan Tugure, Dradjat Irwansyah mengungkapkan, Tugure mencatat premi bruto sebesar Rp3,3 triliun, meningkat 13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp2,9 triliun.
Sementara itu, hasil underwriting tercatat Rp91,12 miliar, tumbuh 227 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini terjadi karena adanya penambahan perhitungan cadangan perusahaan.
Sejalan dengan hasil underwriting, Tugure juga mencatat pertumbuhan hasil investasi. Per Desember 2024, hasil investasi perusahaan mencapai Rp156,8 miliar, meningkat 8 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp147,6 miliar.
Baca juga : Mitigasi Risiko Klaim Jantung: Tugure Inisiasi Kunjungan ke IJN
Di sisi lain, beban usaha Tugure tercatat sebesar Rp159,5 miliar, mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini bagian dari program kita, di mana melakukan retensi karyawan sehingga kita membuat satu program pendidikan yang cukup intens,” bebernya, dalam acara media gathering, di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.
Tugure berhasil membukukan laba bersih senilai Rp106 miliar sepanjang 2024. Jumlah ini berhasil melampaui target perusahaan dan tumbuh 6 persen yoy.
Baca juga : Tugure dan Malaysian Re Bahas Solusi Inovatif Menekan Angka Klaim Asuransi Kesehatan
Selain itu, dana investasi Tugure mencapai Rp3,43 triliun, meningkat sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,86 triliun.
“Hal ini tecermin bahwa efektivitas penagihan cukup meningkat tajam, sehingga yang tadinya kita belum bisa lakukan investasi, kita lakukan investasi karena hasil koleksinya juga cukup bagus,” terangnya.
Dari sisi aset, Tugure mencatat total sebesar Rp5,94 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan mencapai Rp4,4 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp1,52 triliun, naik 6 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,43 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More