Jakarta – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu komitmen implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di berbagai daerah, diantaranya melalui Program Peduli Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan. Kegiatan ini juga dikerjasamakan dengan organisasi lingkungan hidup Yayasan BakauMu, Green Mangrove Foundation, dan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS).
Bentuk dari program ini adalah Tugu Insurance bersama OJK dan Industri Jasa Keuangan (IJK) lainnya melakukan penanaman 20 ribu mangrove di Daerah Kedonganan, Kabupaten Badung Bali. Simbolisasi kegiatan tersebut dilaksanakan pada 24 Juni 2022 lalu. Tujuan Tugu Insurance ikut ambil bagian dalam kegiatan ini adalah sebagai wujud peran aktif Tugu Insurance dalam mengurangi dampak buruk pemanasan global dan usaha mencegah erosi tanah dan abrasi di pesisir pantai.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektar atau setara dengan 20,37% dari total luas dunia. Sedangkan berdasarkan pulau, Papua memiliki ekosistem mangrove terluas di Indonesia dengan luas 1,63 juta ha.
Pulau Bali menjadi pulau dengan luas ekosistem mangrove terkecil, yaitu seluas 1.894 ha. 67,69% atau 1.282 ha di antaranya merupakan kawasan konservasi. Program penanaman mangrove tersebut sejalan dengan upaya Indonesia dalam gelaran G20 yang menjadikan rehabilitasi mangrove sebagai langkah pengendalian perubahan iklim.
Baca juga : Terus Tumbuh, Tugu Insurance Catat Aset Terbesar di Industri Asuransi Umum
Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Tugu Insurance, yang dikenal dengan nama “Bakti Tugu” untuk pilar Lingkungan Hidup.
“Tugu Insurance akan terus mengambil peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang kuat, ramah lingkungan serta inklusif yang mana hal ini sejalan dengan komitmen OJK dalam Kebijakan Strategis tahun 2022 terkait inisiatif keuangan berkelanjutan (sustainable finance),” jelas Jonathan David selaku Corporate Communication and Relation Group Head Tugu Insurance.
Dalam pelaksanaannya, selain bekerja sama dengan Yayasan BakauMu, Green Mangrove Foundation, dan Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS), kegiatan ini juga melibatkan kelompok nelayan setempat.
Mangrove yang telah ditanam ini juga akan dirawat dan dipantau terus selama 3 tahun kedepan menggunakan platform MONTREE atau Monitoring Tree. MONTREE adalah platform penanaman dan monitoring pohon yang dapat memudahkan kegiatan monitoring mangrove. MONTREE memiliki instumen pendataan, untuk merekam dan menyimpan data terkait kegiatan penanaman dan keadaan terkini pohon. Dalam perawatan mangrove, akan dilakukan pengecekan kondisi, tambal sulam dimana jika ada pohon yang mati akan diganti dengan bibit yang baru, dan pembersihan sampah.
“Ke depannya Tugu Insurance berharap dapat terus melakukan kegiatan lainnya yang dapat berkontribusi dalam upaya mencegah dampak buruk dari pemanasan global,” ungkap Jonathan. (*)