Ilustrasi: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu 16 Juli 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.267 per dolar Amerika Serikat (AS), stabil dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp16.266 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyebutkan, inflasi AS naik sesuai dengan perkiraan, baik secara tahunan maupun bulanan.
Namun, inflasi inti tercatat lebih rendah dari ekspektasi, menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasarinya—terutama terkait dengan tarif yang baru-baru ini diberlakukan—masih terkendali.
Tingkat inflasi tahunan AS meningkat menjadi 2,7 persen pada Juni 2025, naik dari 2,4 persen pada Mei 2025.
Indeks harga konsumen (IHK) bulanan naik 0,3 persen, merupakan kenaikan terbesar dalam lima bulan terakhir.
Inflasi inti juga naik menjadi 2,9 persen per tahun, sedikit di bawah perkiraan 3 persen, sementara IHK inti bulanan naik 0,2 persen, lebih rendah dari perkiraan 0,3 persen.
Baca juga: Trump Pangkas Tarif, IHSG Dibuka Menghijau ke Level 7.186
Kemudian, suku bunga acuan AS menunjukkan hanya sedikit kemungkinan penurunan pada bulan ini. Namun, penurunan sebesar 25 basis poin (bps) pada September dinilai cukup mungkin terjadi.
“Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi mungkin naik musim panas ini karena tarif, yang menunjukkan bahwa penurunan suku bunga mungkin tertunda,” jelas Andry dalam keterangannya, Rabu, 16 Juli 2025.
Selain itu, Presiden AS Donald Trump mengkritik Powell karena mendorong tarif yang lebih rendah.
Ia juga mengisyaratkan kesiapan untuk perundingan tarif dengan Uni Eropa, namun memperingatkan akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap Rusia jika dalam 50 hari tidak tercapai kesepakatan damai terkait Ukraina.
Baca juga: Gandeng Rusia, Indonesia Bidik Internet Murah dan Cepat
Trump mengumumkan pada Selasa bahwa AS telah mencapai perjanjian perdagangan dengan Indonesia, yang mencakup komitmen pembelian besar sehingga membantu Indonesia menghindari tarif yang lebih tinggi.
Trump menyatakan bahwa barang-barang asal Indonesia kini akan dikenakan tarif 19 persen, turun dari ancaman tarif sebelumnya sebesar 32 persen.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia berkomitmen membeli energi dari AS senilai USD15 miliar, produk pertanian senilai USD4,5 miliar, dan 50 unit pesawat Boeing.
“Waktu penerapan pengurangan tarif dan pemenuhan janji pembelian masih belum jelas. Trump mengatakan kesepakatan tersebut menyusul perundingan dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, dan memperingatkan bahwa barang-barang yang dialihkan untuk menghindari tarif akan dikenakan sanksi yang lebih berat,” kata Andry.
Baca juga: Rupiah Diramal Melemah Dipicu Sentimen Negatif Tarif Trump
Andry pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.245 hingga Rp16.310 per dolar AS sepanjang hari ini.
“Rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.245 dan Rp16.310,” imbuhnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More