Jakarta — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut, tren suku bunga rendah pada perekonomian Indonesia sudah berakhir, hal tersebut seiring dengan mulai naiknya bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang juga berdampak ke suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate.
“Kenaikan suku bunga moneter terus berlanjut dalam satu bulan terakhir dan tren suku bunga rendah mulai berakhir. Kenaikan akan membuat pasar keuangan domestik berdaya saing di dunia Internasional,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah di Equity Tower Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.
Baca juga: Usai Suku Bunga Naik, Capital Inflow Diklaim Rp6 Triliun
Walau begitu Halim menyebut, perbankan saat ini masih saja menyesuaikan suku bunga kreditnya. Halim menyebut, sebagian besar dari 62 bank umun nasional sudah menaikkan suku bunganya, namun beberapa bank dinilai masih akan terus menyesuaikan kebijakan kenaikan suku bunga hingga satu hingga tiga bulan kedepan.
“Kita perlu sadari setiap bank beda-beda dalam melakukan penentuan suku bunganya. Namun penyesuaian suku bunga simpanan akan terjadi dalam rentang 1-3 bulan setelah kenaikan bunga acuan BI,” kata Halim.
Dia juga menyebutkan, penyesuaian suku bunga tersebut juga sebagai respon pengetatan loan to deposit ratio (LDR). Dimana LDR bank umum tercatat menjadi 92,39% pada Mei 2018 yang tertinggi sejak Januari 2016. Angka tersebut seiring dengan pertumbuhan kredit naik dari 9,21% pada April menjadi 10,54% pada Mei. (*)