Jakarta–Analis Mandiri Sekuritas, Priscilla Thany meyakini likuiditas di sistem perbankan masih berada pada level yang cukup di semester satu 2017. Karena dirinya melihat ada beberapa bank yang telah menurunkan suku bunga pinjaman 25 bps-50 bps pada Mei 2017.
“Meskipun ada penurunan yang terjadi baru-baru ini, kami masih tetap pada prediksi sebelumnya bahwa tren suku bunga pinjaman akan tetap naik pada semester dua 2017. Karena perbankan menghadapi risiko likuiditas untuk mencapai target pertumbuhan penyaluran kredit mereka,” kata Priscilla dalam risetnya, Selasa, 30 Mei 2017.
Dalam pantauannya, bank sendiri telah menahan diri dari pemangkasan suku bunga simpanan selama beberapa bulan terakhir. Hal itu seiring kondisi perbankan yang menghadapi risiko likuiditas menuju akhir tahun, khususnya yang memiliki target pertumbuhan kredit yang agresif.
Priscilla pun mencatat pada semester dua 2016, likuiditas bukanlah masalah besar, karena perbankan domestik mendapatkan arus dana masuk Rp109 triliun dari tahap pertama dan kedua dari program amnesti pajak.
Namun faktanya ujar dia, melihat pemberitaan di media ada salah satu bank kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV memprediksi suku bunga deposito akan naik karena ketatnya persaingan dalam menarik dana simpanan.
“Jika hal itu terealisasi, kami meyakini bank skala kecil akan mengikuti tren yang sama. Hal itu berarti kita akan melihat margin bunga bersih (NIM) berkontraksi pada 2018, karena biasanya ada keterlambatan 3 bulan,” jelasnya.(*)
Editor: Paulus Yoga