Jakarta – Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menilai, pemulihan ekonomi nasional berbanding lurus dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Dilihat dari sisi restrukturisasi kredit, ia menyebut bahwa polanya sudah mulai melandai.
Menurutnya, bilamana penyebaran kasus positif Covid-19 mulai berkurang, secara bersamaan pemulihan ekonomi akan tercapai.
Hery melihat saat ini tren restrukturisasi kredit perbankan sudah mulai melandai. Menurutnya, pemerintah sudah mulai fokus pada penanganan kesehatan dengan memperbanyak tes Covid-19 di seluruh lapisan masyarakat.
“Sekarang ini fokusnya harus pada kesehatan, bila kasus (positif Covid-19) berkurang tentu restrtukturisasi kredit semakin melandai,” kata Hery melalui video conference di Jakarta, Selasa, 8 September 2020.
Hery menyampaikan, hingga 13 Agustus 2020, Bank Mandiri sendiri telah melakukan Restrukturisasi Kredit senilai Rp119,3 triliun kepada 545.692 debitur. Jumah debitur tersebut terbagi ke sektor wholesale sebanyak 143 debitur, SME dan Mikro sebanyak 324.085 debitur, dan Retail Loan sebanyak 221.464 debitur.
“Baki debet hampir mencapai Rp120 triliun, perkembangan terakhir polanya sudah mulai melandai, meskipun perkembangan kasus Covid-19 agak surprise namun jumlah alat ujinya tesnya makin banyak kesempatan tes banyak,” kata Hery.
Menurutnya, tren permintaan restrukturisasi kredit tersebut sudah mulai melandai bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya saat pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, dirinya terus mengimbau masyararakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)
Editor: Paulus Yoga