Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, tren penurunan suku bunga simpanan masih berlanjut, namun untuk penurunan suku bunga kredit terhambat. Pada April 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 11,92 persen, atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 11,90 persen.
Di sisi lain, untuk suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan masing-masing tercatat sebesar 6,37 persen, 6,64 persen, dan 7,02 persen, atau turun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 6,44 persen, 6,69 persen, dan 7,03 persen. Sementara suku bunga simpanan bertenor 12 bulan stabil di 7,10 persen.
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2017, suku bunga simpanan berjangka yang tercatat menurun di April 2017 tersebut, telah memengaruhi akselerasi pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) yang mengalami pertumbuhan lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pertumbuhan M2 meningkat pada April 2017. Posisi M2 sebesar Rp5.042,1 triliun atau tumbuh 10 persen (year-on-year/yoy). Pertumbuhan M2 di April 2017 ini lebih tinggi dibandingkan bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 9,9 persen (yoy).
Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi yang tumbuh 8,7 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan Maret 2017 yang sebesar 8,6 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) tercatat stabil sebesar 14,2 persen, atau sama dengan bulan sebelumnya.
Selain itu, peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan Aktiva Luar Negeri Bersih (Net Foreign Assets). Pada April 2017, Aktiva Luar Negeri Bersih mencapai posisi Rp1.423,1 triliun atau tumbuh 20,5 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Maret 2017 yang sebesar 17,6 persen (yoy). Kenaikan pertumbuhan tersebut sejalan dengan kenaikan cadangan devisa pada bulan April 2017. (*)