Tren “Mafia” Asuransi, Ini Pelajaran Dari Kasus Allianz

Tren “Mafia” Asuransi, Ini Pelajaran Dari Kasus Allianz

Jakarta – Penetapan status tersangka mantan Presiden Direktur PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling
sempat membuat geger industri asuransi Jiwa. Persoalan pencairan klaim jadi pemicunya. Belakangan berhembus kabar bahwa kasus tersebut diduga ada kaitannya dengan para mafia asuransi.

Berdasarkan pengakuan sumber Infobank, sejak dulu banyak “Mafia” yang memanfaatkan industri asuransi, sebagai sumber penghasilan. Hal itu sudah menjadi tren diluar negeri. Bahkan kabarnya disana, perusahaan asuransi sampai harus menyewa detektif swasta untuk melakukan penyelidikan terkait klaim-klaim yang dinilai mencurigakan.

Hal tersebut tidak ditampik oleh Direktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Togar Pasaribu. Dirinya mengungkapkan bahwa industri dengan regulasi yang ketatpun, hal seperti itu tetap ada.

“Kita bicara di Amerika dan Eropa aja yang negara maju ada. Apalagi kita negara berkembang. Tetap ada celah,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Ia pun bercerita, dulu periode tahun 90an ada kelompok di wilayah Jakarta Utara. Mereka, kata Togar, rela memotong jarinya hanya untuk dapat uang pertanggungan.

Selain itu, ada juga kejahatan lainnya dengan membunuh seseorang pengamen jalanan yang mirip anaknya.

“Dulu ada orang dari Surabaya datang ke Jakarta. Waktu dia menuju hotel di lampu merah ada yang ngamen persis anaknya. Dia pun mendekatinya. Lalu dia beliin anaknya tujuh polis. Kira-kira sebulan-dua bulan kemudian, dia  mengklaim anaknya meninggal, dan mayatnya ditemukan meninggal di jalan tol. Lima perusahaan bayar klaimnya. Kejadian sebenarnya, anaknya itu sedang berada di Singapore. Dan yang meninggal itu hanya orang yang mirip anaknya, yakni pengamen itu” jelasnya. Bersambung

Related Posts

News Update

Top News