Tren Investor FOMO di Pasar Modal, BEI: Tak Ada Cerita Kaya Dalam Waktu Singkat

Tren Investor FOMO di Pasar Modal, BEI: Tak Ada Cerita Kaya Dalam Waktu Singkat

Jakarta – Tren fear of missing out (FOMO) atau rasa takut untuk tertinggal dalam situasi tertentu, ternyata terjadi juga di kalangan investor pemula atau anak muda yang melakukan investasi di pasar modal. Mereka berinvestasi di pasar modal berdasarkan ikut-ikutan tanpa adanya skill atau kemampuan tertentu.

Melihat keadaan tersebut, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa, bagi kalangan anak muda yang terjun untuk berinvestasi di pasar modal atau saham tidak serta merta akan menjadi kaya dalam waktu singkat.

Baca juga: Investor Pasar Modal Diyakini Tumbuh 10 Persen, Ini Sederet Pendorongnya

“Kalau menjadi investor saham itu bukan berarti Anda akan menjadi kaya dalam waktu yang singkat. Tidak ada cerita seperti itu, artinya apa? artinya investor harus melakukan pekerjaan rumah sebagai investor, yaitu apa? belajar,” ucap Jefrrey dalam Edukasi Pasar Modal dikutip, 26 Januari 2024.

Menurutnya, sebelum para investor pemula atau kalangan anak muda ini memutuskan untuk berinvestasi dalam jangka panjang atau pendek (day trader), diperlukan pemahaman yang lebih dalam yang juga dibarengi oleh kemampuan atau skill di dunia investasi.

“Skill yang dibutuhkan oleh seorang investor jangka panjang yang sangat memerhatikan fundamental itu berbeda dengan skill yang harus dimiliki oleh seorang investor yang memilih menjadi day trader, dua-duanya tidak salah tetapi yang pasti dua-duanya harus memiliki skillnya masing-masing, itulah yang harus dipahami oleh investor,” imbuhnya.

Baca juga: Mengukur Efek Pemilu 2024 Terhadap Pasar Modal RI, Positif atau Negatif?

Lebih jauh Jeffrey menuturkan bahwa, biasanya tren FOMO juga timbul dari kalangan yang sukses sebagai public figure atau selebritis yang kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi saham, padahal latar belakang tokoh-tokoh itu bukan dari kalangan pasar modal.

“Oleh karena itu, harusnya rekomendasi mereka untuk pasar modal harus kita pikirkan berulang-ulang dan kita kaji lagi sesuai dengan tadi skill yang kita miliki, tidak ada orang yang sukses di pasar modal dengan ikut-ikutan itu sudah pasti,” tegas Jeffrey. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News