Internasional

Tren Inflasi Menurun, Begini Respons Gedung Putih

Jakarta – Gedung Putih Amerika Serikat (AS) menyambut baik menurunnya inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir pada Juli 2024.

Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Jared Bernstein mengatakan, AS bergerak ke arah yang benar dalam hal inflasi dan melakukannya dengan momentum.

“Walaupun tren terlihat baik, namun pekerjaan kita masih jauh dari selesai,” katanya, dikutip VOA Indonesia, Kamis, 15 Agustus 2024.

Berdasarkan laporan terbaru Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu (15/8), harga konsumen hanya naik 0,2 persen dari bulan Juni hingga Juli setelah sedikit turun pada bulan sebelumnya. 

Baca juga : Inflasi Mereda, The Fed Beri Sinyal Kuat Pangkas Suku Bunga di September 2024

Apabila diukur dari tahun sebelumnya, harga mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen, turun dari 3 persen pada Juni. Kenaikan itu adalah yang paling kecil sejak Maret 2021.

Ia mengungkapkan, hampir seluruh inflasi pada Juli mencerminkan kenaikan harga sewa dan biaya perumahan lainnya, sebuah tren yang, menurut data real-time, mulai mereda.

Akibatnya, biaya perumahan akan naik lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang, sehingga berkontribusi terhadap penurunan inflasi.

Sementara itu, para ekonom secara luas memperkirakan penurunan suku bunga pertama Federal Reserve akan terjadi pada pertengahan September, dan akan diikuti oleh penurunan suku bunga tambahan pada bulan November dan Desember. 

Baca juga : Intip Siasat Pemerintah Capai Target Inflasi 2024

Para investor bertaruh bahwa setidaknya satu dari pemotongan tersebut akan mencapai setengah poin, sesuai dengan harga pada masa depan

Adapun, perlambatan inflasi yang tengah berlangsung bisa mempengaruhi kampanye presiden. Hal ini mengingat, mantan Presiden Donald Trump telah menyoroti merajalelanya inflasi sebagai akibat kegagalan utama pemerintahan Biden dan kebijakan-kebijakan energinya. 

Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan, pihaknya akan segera mengungkap proposal baru untuk menurunkan biaya dan juga memperkuat perekonomian secara keseluruhan. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

53 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

59 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago