Lombok – PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menyatakan akan terus mengembangkan transaksi pembayaran elektronik Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara atau cross-border dengan negara-negara di kawasan Asia.
Direktur Utama Artajasa Armand Hermawan mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan 13 perusahaan pembayaran elektronik di kawasan Asia untuk memudahkan Warga Negara Indonesia (WNI) saat melakukan pembayaran di luar negeri.
Sejumlah entitas tersebut berasal dari Australia, Cina, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Pakistan dan Bangladesh. Kerja sama ini akan terus ditingkatkan dengan semakin banyaknya transaksi masyarakat dalam menggunakan QRIS.
Baca juga: BI Bebaskan Biaya QRIS bagi Merchant Usaha Mikro Mulai 1 Desember 2024
“Dengan semakin besarnya cross-border akan semakin besar untuk kita berkembang tidak hanya di domestik, tapi juga di luar. Dan cross-border payment serta transaksi itu tidak punya kewarganegaraan. Bahkan di APN Forum kita ada 13 negara dengan 14 operator, termasuk saya dari Artajasa sebagai chairman itu. Jadi marketnya bisa di Indonesia dan juga global,” katanya, dalam Members Meeting ATM 2024, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (15/10/2024).
Armand yang sekaligus Chairman of Asian Payment Network (APN) ini mengaku telah meminta Bank Indonesia untuk segera mengakselerasi pengembangan transaksi cross-border berbasis QRIS. Menurutnya, Indonesia harus bisa menangkap peluang pasar, meski saat ini transaksinya cross-border tidak sebesar transaksi pembayaran domestik.
“Untuk cross-border, kemarin kita diskusi dengan Bank Indonesia. Kita sampaikan bahwa kita harus segera accelerate untuk cross-border transaksi QRIS,” terangnya.
Adapun, kata dia, Artajasa juga telah menggandeng Jepang terkait layanan QRIS Tap Berbasis Near Field Communication (NFC). Ia juga sedang menjajaki kerja sama QRIS Tap Berbasis NFC dengan Korea dan Uni Emirat Arab, India dan Cina.
Kerja sama ini akan menambah deretan perusahaan pembayaran asing yang sebelumnya telah bermitra dengan Artajasa, seperti dari Singapura, Thailand dan Malaysia.
Baca juga: Perluas Pembayaran Digital, Artajasa Teken MoU dengan Pelaku Keuangan
Sementara di lingkup domestik, Artajasa telah bekerja sama dengan dengan beberapa bank dan layanan pembayaran digital QRIS Tap Berbasis NFC. Langkah tersebut sejalan dengan sistem pembayaran yang dikembangkan Bank Indonesia (BI) melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.’
Dengan terobosan sistem pembayaran digital ini Artajasa berkomitmen untuk bersinergi melalui kerja sama strategis. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Bank Indonesia memperkuat ekonomi dan keuangan digital serta inklusif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. (*) Ranu Arasyki Lubis