Moneter dan Fiskal

Transaksi QRIS Melejit 111 Persen per Pengguna saat Ramadhan-Idul Fitri 2025, Ini Kata BI

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) selama Ramadan dan Idulfitri 2025 meningkat. Tercatat, rata-rata pertumbuhan volume transaksi QRIS per pengguna mencapai 111 persen secara tahun atau year on year (yoy).

Perry menjelaskan capaian ini lebih tinggi dibandingkan periode Ramadan dan Idulfitri 2024 yang hanya mencatat pertumbuhan sebesar 76 persen.

“Transaksi digital melalui QRIS selama periode Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025 juga meningkat, dengan rata-rata pertumbuhan volume transaksi per pengguna mencapai 111 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan periode RAFI 2024 sebesar 76 persen,” ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, dikutip, Kamis, 24 April 2025.

Baca juga: AS Kritik QRIS dan GPN Penghambat Perdagangan, Ini Tanggapan BI

Sementara itu, peredaran Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) selama periode Ramadan dan Idulfitri 2025 juga mencatat pertumbuhan positif, yakni sebesar 8,63 persen yoy.

“Pertumbuhan UYD selama periode RAFI 2025 mencapai 8,63 persen yoy, sedikit lebih tinggi dibandingkan 8,44 persen yoy pada periode RAFI 2024,” ungkapnya.

Sebagai tambahan informasi, pada kuartal I-2025 volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS meningkat 169,15 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant

Baca juga: AS Soroti Kebijakan QRIS-GPN, Ekonom RI Angkat Bicara

Dari sisi infrastruktur sistem pembayaran, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1,07 miliar transaksi atau tumbuh 57,68 persen yoy, dengan total nilai transaksi sebesar Rp 2.741,81 triliun.

Sementara itu, volume transaksi bernilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tumbuh sebesar 0,69 persen yoy menjadi 2,47 juta transaksi, dengan nilai mencapai Rp46.281,21 triliun.

Sementara, dari sisi pengelolaan uang rupiah, UYD pada kuartal I-2025 tercatat tumbuh 15,51 persen yoy menjadi Rp 1.240,12 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Menimbang Prospek Superbank Masuk Bursa

Oleh Paul Sutaryono INILAH kabar teranyar! Bank digital Superbank (SUPA) akan menawarkan saham perdana di… Read More

2 mins ago

OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja Cianjur, Ini Alasan dan Kronologinya

Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More

1 hour ago

BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2025

Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

1 hour ago

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

2 hours ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

2 hours ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

2 hours ago