Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi perbankan digital meroket, namun seiring dengan transaksi kartu ATM/Debit yang merosot.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, transaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen yoy. Untuk transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 29,11 persen yoy mencapai 4.001,11 juta transaksi.
“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2024 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS meningkat 16,0 persen yoy sehingga mencapai Rp45.252 triliun,” kata Perry dalam Konferensi Pers RDG, dikutip, Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca juga: Transaksi QRIS Melesat 194,06 Persen, Kartu ATM Makin Ditinggalkan
Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit turun 8,59 persen yoy menjadi 1.738,53 juta transaksi. Namun, transaksi kartu kredit tumbuh 14,84 persen yoy mencapai 116,97 juta transaksi.
Perry menambahkan, tansaksi QRIS juga terus tumbuh pesat sebesar 209,61 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta.
Sementara dari pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,96 persen yoy menjadi Rp 1.057,4 triliun. Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST tumbuh 61,10 persen yoy mencapai 924,89 juta transaksi. (*)
Editor: Yulian Saputra