Transaksi DOKU Tembus 500 Juta di Juni 2025, QRIS Melonjak 1.200 Persen

Transaksi DOKU Tembus 500 Juta di Juni 2025, QRIS Melonjak 1.200 Persen

Jakarta – Perusahaan penyedia layanan pembayaran PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU) mencatatkan 500 juta transaksi sampai dengan semester I 2025. Perolehan tersebut datang dari berbagai jenis pembayaran dan bisnis.

Menurut Irfan Imran Burhan, SVP Business Expansion and Regional Sales DOKU, jika pertumbuhannya konsisten, pihaknya yakin akan mencatatkan jumlah transaksi lebih dari dua kali lipat dari sebelum pandemi COVID-19 di tahun 2019.

“Kalau berbicara proyeksi total transaksi, Insya Allah sampai dengan akhir tahun 2025 itu sudah dua kali dari tahun 2019,” ungkapnya di sela-sela acara peluncuran whitepaper Bliink bertajuk “Breaking Barriers: The Rise of Accessible Business Travel for Indonesian MSMEs”, Rabu, 10 September 2025.

Baca juga: Dorong Produk Lokal, Transaksi Harbolnas 2025 Ditargetkan Tembus Rp35 Triliun

Meskipun begitu, Irfan tak menyebut spesifik target transaksi yang dimaksud. Per Juni 2025 ini, disebutkan bahwa 45 persen dari transaksi DOKU atau sekitar 225 juta transaksi DOKU datang dari virtual account.

Pangsa transaksi terbesar kedua datang dari Quick Response Indonesia Code Standard (QRIS), sebesar 25 persen atau 125 juta transaksi. Irfan menyebut, angka transaksinya mengalami peningkatan yang konsisten secara month to month (mtm).

“Growth dari setiap transaksi QRIS itu datangnya dari yang ticket size-nya kecil. Misalnya dari transaksi di bawah 100 ribu atau 50 ribu. Tapi, yang pasti itu (jumlahnya) memang meningkat terus setiap bulan, sekitar 15-20 persen (mtm),” jelasnya.

Jika diakumulasikan dari semester I 2024 hingga semester I 2025, Irfan mengklaim pertumbuhannya mencapai 1.200 persen. Hal ini juga seiring dengan popularitas QRIS di kalangan publik.

Baca juga: Transaksi Internasional Jenius Lampaui Domestik pada 2025

Ke depan, DOKU akan terus melakukan ekspansi untuk merchant-merchant baru, salah satunya menargetkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Irfan sendiri mengakui, saat ini mitra DOKU kebanyakan datang dari perusahaan menengah ke atas.

“Merchant kami masih lebih besar dari yang medium ke large enterprise. Ke depannya, kami akan mencoba penetrasi ke UMKM melalui dua cara, yaitu secara organik dan juga melalui event-event dan seminar,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Related Posts

News Update

Netizen +62