Jakarta – Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati mengatakan, kinerja digital banking perseroan tumbuh positif didukung oleh inovasi digital dalam menjawab kebutuhan nasabah yang semakin beragam. Tercermin dari nilai transaksi BNI Mobile Banking yang tumbuh 53,6 persen yoy menjadi Rp874 triliun di kuartal III-2023.
Capaian ini didukung dari jumlah pengguna BNI Mobile Banking hingga September 2023 yang meningkat 20,9 persen dari sebelumnya 12,9 juta user menjadi 15,6 juta user. Sejurus dengan itu, jumlah transaksi ikut naik sebesar 75,3 persen yoy mencapai 738 juta transaksi.
Baca juga: Naik 15 Persen, BNI Cetak Laba Rp15,8 Triliun di Kuartal III-2023
Pencapaian ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions bagi nasabah ritel yang andal dan mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah, mulai dari transaksi pembayaran, investasi, bahkan beyond banking, terutama lifestyle.
“Prestasi dalam kinerja BNI Mobile Banking membuktikan bahwa kami berada di jalur yang tepat dalam men-shifting layanan transaksi nasabah ke arah digital,” kata Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi dalam dalam konferensi pers kinerja BNI kuartal-III 2023, Selasa 31 Oktober 2023.
Menurut Susi, BNI akan terus memperluas layanan dengan mengoptimalkan ekosistem BNI Group, membangun partnership atau kemitraan strategis, terutama dalam mengoptimalkan ekosistem transaksi mitra korporasi dalam negeri hingga mitra global untuk menjawab kebutuhan nasabah di era digital banking saat ini.
Lebih lanjut Susi mengatakan, BNI juga memiliki platform BNIDirect yang menjadi total solution bagi nasabah business banking.
Baca juga: Bos BNI Pede Perbankan Nasional Siap Hadapi Ketidakpastian Global
Adapun sampai dengan September 2023, jumlah pengguna layanan Cash Management BNI (BNIDirect) tercatat tumbuh 24,9 persen yoy dari 122.100 user menjadi 152.600 user. Dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17,2 persen yoy atau setara Rp5.017 triliun, diiringi dengan peningkatan jumlah transaksi sebesar 37,9 persen yoy menjadi 745 juta transaksi.
“Peningkatan transaksi tersebut didorong oleh berbagai fitur unggulan seperti payment management, collection management, liquidity management, value chain management, dan open banking solution,” ucapnya. (*)
Editor: Galih Pratama