Jakarta–Bank Indonesia (BI) mendata adanya penurunan total transaksi dari Bilyet Giro pada 2016, yang mencapai 3 persen. Pada tahun 2016, total transaksi mencapai angka Rp1,49 triliun yang mana angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1,54 triliun.
“Kita sadari adanya penurunan transaksi khususnya pada bilyet giro kisaran 3%, akibatnya kita lihat karena penggunannya tidak bertambah hanya kalangan pengusaha saja yang pakai,” ujar Erry Setiawan, Direktur Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia di Jakarta, Senin, 20 Maret 2017.
Ia menjelaskan, 80 persen transaksi bilyet giro pada umumnya digunakan oleh pengusaha yang punya langganan rutin untuk bahan baku atau beli barang dan membayar dengan bilyet giro. Jumlah transaksi cek dan bilyet giro didominasi oleh transaksi dengan nominal hingga Rp590 juta dengan jumlah transaksi mencapai 33,47 juta transaksi. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More