KBSUN ini dapat menjadi instrumen investasi tambahan yang bersifat lindung nilai bagi perbankan, reksa dana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan asuransi yang berfungsi untuk menjaga risiko investasi Surat Utang Negara (SUN).
Menurut Kianjaya, pada implementasi tahap awal, aset dasar yang akan digunakan dalam produk investasi KBSUN ini adalah SUN dengan seri acuan (benchmark) 5 tahun dan SUN dengan seri acuan 10 tahun. Saat ini nilai outstanding Surat Utang yang tercatat di BEI per 31 Maret 2017 mencapai Rp2.216 triliun, yang terdiri dari 85,33 persen Surat Berharga Negara dan 14,62 persen obligasi korporasi.
Seiring dengan berkembangnya pasar obligasi atau surat utang di Indonesia, perbankan, reksa dana, investor institusional, dana pensiun, dan perusahaan asuransi menanggung porsi besar dari risiko tingkat suku bunga atas investasi mereka di obligasi atau surat utang.
“Manajer portofolio juga dapat memperoleh manfaat dari produk ini. Mereka dapat menggunakan KBSUN untuk menaikkan atau menurunkan total modified duration pada portofolio karena pergerakan paralel suku bunga akan memiliki dampak yang kecil terhadap nilai portofolio,” tambah Kianjaya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More