Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) catat kinerja mengesankan di 2017, dengan berhasil menghimpun total dana kelolaan hingga Rp65,7 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 28 persen jika dibandingkan dengan total dana kelolaan di 2016 yang hanya mencapai Rp51,5 triliun.
Presiden Direktur MAMI, Legowo Kusumonegoro mengatakan melonjaknya total dana kelolaan perusahaan seiring meningkatnya jumlah investor yang tercatat mencapai hampir 200 ribu atau tepatnya sebanyak 197.229. Sebelumnya ditahun lalu jumlah investor reksa dana di MAMI hanya sebesar 180.538.
“Dari jumlah tersebut, investor institusi masih mendominasi dengan dana kelolaan Rp55,3 triliun (84 persen) dan individu Rp10,4 triliun (16 persen),” kata Legowo di Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018.
Legowo sendiri menjelaskan, untuk komposisi total dana kelolaan terdiri dari reksa dana Rp25,7 triliun dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) Rp40 triliun.
Untuk tahun ini sendiri, MAMI optimis kinerja reksa dana masih positif. Dengan begitu pihaknya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan mencapai 20 persen.
Untuk mendukung target tersebut pihaknya masih mengandalkan beberapa produk unggulan yang dapat mengoptimalkan imbal hasil investasi, seperi Manulife Pendapatan Bulanan ll (MPB ll) yang memiliki tingkat risiko lebih rendah.
Baca juga: Manulife Bersinergi Dengan Bareksa Jual Reksa Dana Murah
Dana kelolaan MPB Il tercatat tumbuh sebesar 580 persen dalam waktu 1 tahun, dari semula hanya Rp465,7 miliar menjadi Rp3.2 triliun pada akhir tahun 2017.
Selain itu ada juga reksa dana Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI), yang memungkinkan masyarakat untuk berinvestasi dengan dana minimal Rp10 ribu. Selain dirancang untuk investor umum, MSSI juga dapat menjadi produk investasi pilihan bagi para investor pemula.
“Untuk MSSI sampai akhir tahun dana kelolaannya telah mencapai Rp609,7 miliar,” jelasnya.
MSSI sendiri diluncurkan untuk melengkapi dua reksa dana syariah sebelumnya, Manulife Syariah Sektoral Amanah (MSSA) yang diluncurkan pada tahun 2009 dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) yang diluncurkan pada Februari 2016.
Khusus untuk MANSYAF Legowo menerangkan dana kelolaan reksa dana MANSYAF tercatat tumbuh secara fenomenal, sebesar 2.255 persen, dari semula USD13,8 juta menjadi USD324.28 juta di akhir tahun 2017.
Dalam menawarkan solusi investasi, MAMl mengandalkan tiga jalur distribusinya yang kuat, meliputi institutional sales team, partnership distribution, dan wealth specialist and digital.
“Setiap jalur pemasaran memiliki kontribusi yang penting bagi pertumbuhan MAMI. Sekitar 84 persen dari total AUM MAMl berasal dari investor institusi. Sementara sisanya adalah milik investor individu yang berinvestasi melalui 21 mitra distribusi MAMl dan tim wealth specialist and digital MAMI,” tutupnya. (*)