Jakarta— Respons yang cepat dan layanan yang solutif akan meningkatkan hubungan yang kuat antara perusahaan dengan pelanggan. Begitulah yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. untuk menjaga loyalitas nasabahnya.
Alhasil, BTN layak diganjar penghargaan di ajang Satisfaction, Loyalty, & Engagement Awards 2023 yang digelar Majalah Infobank di ShangriLa Hotel Jakarta, pada Rabu, (25/1).
Perusahaan yang dipimpin oleh Haru Koesmahargyo itu berhasil mengantongi penghargaan di sejumlah kategori, yakni peringkat pertama di kategori Marketing Engagement Index dan peringkat ketiga Most Satisfying Bank in Mobile Banking. Secara keseluruhan, BTN berhasil mengumpulkan SLE Index dengan poin sebesar 60%.
Sebagai bank yang memiliki pangsa pasar terbesar di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR), BTN secara konsisten menawarkan solusi dan memberikan kemudahan dalam dan setiap transaksi keuangan.
Bahkan, di awal tahun ini BTN berkomitmen akan fokus untuk mengembangkan super apps, aplikasi yang di dalamnya memuat ekosistem kredit perumahan.
Meski belum sepenuhnya sempurna, BTN menjanjikan nantinya nasabah dapat mencari dan jual beli segala keperluan rumah di aplikasi tersebut. Layanan yang ada di aplikasi itu meliputi pembiayaan KPR, renovasi rumah, jual beli rumah bekas, jual beli furniture, barang elektronik, perabotan dan perkakas, dan sebagainya.
Adapun, aplikasi ini diyakini akan memudahkan nasabah untuk memenuhi kebutuhan huniannya karena semua produk/jasa sudah terintegrasi dalam satu ekosistem.
Penilaian diberikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) bekerja sama dengan Infobank terhadap 1.437 responden.
Responden tersebut merupakan nasabah bank yang tersebar di delapan kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Balikpapan/Samarinda, Makassar, dan Palembang.
Acara pemberian penghargaan “SLE Awards 2023” dan “Corporate Reputation Awards 2023” diawali dengan acara “Starting Year Forum 2023” dengan tema “Bauran Kebijakan Bank Indonesia di Tengah Turbulensi Ekonomi Global” yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (*) Ranu Arasyki
