Ekonomi dan Bisnis

Tony Blair dan Ray Dalio Dikabarkan Masuk jadi Dewan Pengawas, Ini Penjelasan Bos Danantara

Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dikabarkan bakal menggaet Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair dan investor kawakan Ray Dalio sebagai dewan pengawas.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Muliaman Hadad mengatakan bahwa Danantara membutuhkan eksposur internasional yang kuat, sehingga siapapun yang terpilih dari kedua tokoh tersebut bisa mewakili pandangan global.

“Saya kira siapapun dia, kan yang penting eksposure internasional Danantara harus kuat. Iya mewakili global view,” kata Muliaman saat ditemui usai acara Peluncuran Layanan Bank Emas di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

Meski begitu, Muliaman masih enggan buka suara siapa yang akan dipilih. Dia menyebut bahwa hal tersebut akan diumumkan oleh Kepala atau CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.

“Nanti diumumin oleh Pak Rosan,” ujar Muliaman.

Sebelumnya, Rosan membenarkan kehadiran Tony Blair dalam tubuh Danantara. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat posisi Danantara sebagai lembaga pengelola investasi strategis Indonesia.

“Iya salah satunya (Tony Blair dewan pengawas),” ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

Baca juga: Jadi CEO Danantara, Segini Harta Kekayaan Rosan Roeslani

Profil Tony Blair

Melansir berbagai sumber, Tony Blair merupakan seorang politisi Inggris yang menjabat sebagai PM Britania Raya dari 1997 hingga 2007.

Ia merupakan pemimpin Partai Buruh yang membawa perubahan besar dalam politik Inggris dengan kebijakan “New Labour”, yang berupaya menyeimbangkan kebijakan pasar bebas dengan kesejahteraan sosial.

Tony Blair lahir pada 6 Mei 1953 di Edinburgh, Skotlandia. Ia menempuh pendidikan di Universitas Oxford sebelum terjun ke dunia politik.

Karier politiknya mulai menanjak ketika ia terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Buruh pada 1983. 

Kepemimpinannya di Partai Buruh sejak 1994 mengantarkan kemenangan telak dalam Pemilu 1997, yang mengakhiri kekuasaan panjang Partai Konservatif.

Sebagai perdana menteri, Blair dikenal dengan berbagai reformasi di bidang pendidikan dan kesehatan, serta peran aktifnya dalam kebijakan luar negeri.

Salah satu kebijakan kontroversialnya adalah keterlibatan Inggris dalam invasi Irak tahun 2003 bersama Amerika Serikat, yang menuai kritik luas.

Setelah mundur dari jabatannya pada 2007, Blair tetap aktif di panggung internasional sebagai utusan perdamaian Timur Tengah dan mendirikan Tony Blair Institute for Global Change, yang berfokus pada kebijakan pemerintahan dan reformasi global.

Baca juga: Setelah Danantara, Presiden Prabowo Bakal Resmikan Bank Emas Hari Ini

Profil Ray Dalio

Ray Dalio merupakan seorang investor, hedge fund manager, dan penulis asal Amerika Serikat. Ray Dalio lahir pada 8 Agustus 1949 di Queens, New York, dalam keluarga kelas menengah. Perjalanan kariernya dimulai dari pekerjaan paruh waktu, dan minatnya terhadap pasar keuangan mulai tumbuh saat bekerja sebagai caddy.

Dari sana dia bertemu dengan para profesional Wall Street seperti George Leib dan istrinya. Pada usia 12 tahun, Dalio membeli saham pertamanya di Northeast Airlines, yang kemudian nilainya meningkat tiga kali lipat setelah merger.

Pengalaman ini menyalakan gairahnya dalam dunia investasi, yang akhirnya membawanya bekerja di sebuah firma perdagangan. Dia lalu mendirikan Bridgewater Associates, sebuah perusahaan yang mengelola dana para investor dengan total aset mencapai USD112 miliar atau setara Rp1.745 triliun menurut Forbes.

Kesuksesan Dalio di dunia investasi membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia, dengan total kekayaan mencapai USD14 miliar atau sekitar Rp218 triliun per 16 Oktober 2024.

Di dunia investasi, Ray Dalio dikenal dengan pendekatannya yang berbasis data. Dalio juga merupakan penulis buku terkenal berjudul “Principles” yang menjelaskan pendekatan filosofisnya terhadap kehidupan dan bisnis.

Baca juga: OJK Buka Suara soal Masuknya Tiga Bank BUMN ke BPI Danantara

Buku tersebut menjadi panduan bagi banyak orang dalam mengambil keputusan finansial dan bisnis. Sementara itu, Bridgewater Associates, perusahaan yang didirikan oleh Dalio, juga telah menjadi salah satu hedge fund terbesar di dunia. 

Perusahaan tersebut bahkan dikenal dengan analisis pasar yang mendalam dan strategi investasi yang inovatif. Dalio juga kerap membagikan pandangannya tentang dinamika ekonomi global melalui tulisan-tulisannya, yang selalu dinantikan oleh para pelaku pasar dan investor. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Bank Papua Kantongi Laba Rp452,68 Miliar di 2024, Tumbuh di Atas Industri

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Papua atau Bank Papua berhasil mencatatkan rapor biru sepanjang… Read More

59 mins ago

Amar Bank Berhasil Cetak Laba Rp214,99 Miliar Sepanjang 2024

Jakarta - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp214,99 miliar… Read More

1 hour ago

Tarif Impor Trump Ancam Industri Tekstil RI, PHK Diprediksi Bertambah

Jakarta – Penerapan kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32 persen dinilai akan… Read More

2 hours ago

Belum Mampu Rebound, IHSG Ditutup Turun 0,47 Persen

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 9 April 2025, belum mampu… Read More

2 hours ago

Pasar Modal Tambah 1 Juta Investor Baru, Mayoritas Ritel

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya pertumbuhan jumlah investor saham berdasarkan Single Investor… Read More

2 hours ago

Efek Domino Tarif AS-China, Pasar Keuangan Diprediksi Tetap Volatil

Jakarta – Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai pasar keuangan global masih akan bergerak volatil sepanjang… Read More

3 hours ago